Mohon tunggu...
VEGA MA'ARIJIL ULA
VEGA MA'ARIJIL ULA Mohon Tunggu... KARYAWAN SWASTA -

Alumni Universitas Negeri Semarang. Hobi membaca koran, menulis dan bermain futsal. Penggemar tim sepakbola Arsenal FC. vegaensiklopedia10@gmail.com vegaensiklopedia10.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ada Kendala Bahasa di Balik Gemerlapnya Piala Dunia

19 Juni 2018   16:29 Diperbarui: 21 Juni 2018   20:20 2335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: www.rt.com/politics

Kita tentu pernah mendengar ungkapan dari Virginia Wolf bahwa "Language is wine upon the lips".

Ungkapan di atas tentu memiliki makna yang jelas, di mana bahasa merupakan sebuah anggur di bibir.

Tentu warga Rusia tidak akan mencicipi minuman yang sama dengan yang dikonsumsi oleh orang lain.

Oleh karenanya, bahasa menjadi faktor yang patut diperhatikan oleh pemerintah Rusia. Pasalnya bahasa menjadi kendala terbesar pada pagelaran Piala Dunia 2018.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Gazeta pada tahun 2003, hanya terdapat 16 persen warga dewasa yang mengaku dapat berbicara dalam bahasa Inggris. Kemudian angka tersebut berkembang menjadi 30 persen di tahun 2015.

Kendala dalam berbahasa ini umumnya terjadi di berbagai daerah utamanya di tempat-tempat umum yang berhubungan dengan gelaran Piala Dunia.

Area fan fest, misalnya, di tempat ini panitia penyelenggara dengan mudahnya dapat memberikan jasa volunteer dengan keahlian bahasa Inggris.

Namun, menjauh dari area fan fest Piala Dunia, situasi ini tidak terjadi. Tempat-tempat umum, jasa transportasi, restoran dan supermarket menjadi tempat yang menakutkan kala satu pihak dengan pihak lainnya terkendala dalam berbahasa.

Terlebih lagi, janji dari pemerintah Moscow untuk menambahkan bahasa Inggris di sudut-sudut jalan sekitar Moscow juga tidak kunjung terealisasi. Akibatnya, supporter kontestan Piala Dunia 2018 menjadi kesulitan dalam berkomunikasi.

Faktanya, di berbagai sudut kota di negara Rusia masih menggunakan bahasa Cyrill. Dengan adanya masalah seperti ini tentu menyulitkan mereka yang akan tinggal sementara guna menyaksikan negara mereka bertanding. 

Akibat bahasa yang kurang familiar ini, beberapa fans terpaksa harus menggunakan Google Translate guna menangani masalah yang terjadi.

Begitu juga dengan awak media yang ingin berkomunikasi dengan rekan media lain juga harus menggunakan fitur dari Google tersebut, guna menghindari kesalahpahaman di antara mereka.

Sejatinya, Bahasa Rusia termasuk dalam rumpun bahasa Slavia, di mana bahasa Rusia serumpun dengan bahasa-bahasa Balkan, yakni bahasa Bulgaria, Serbo-Kroat, Makedonia, Slovenia, Belarus, Ukraina, Polandia, Ceko, dan Slovak.

Bahasa Rusia atau bahasa Cyrill cukup sulit bagi mereka yang berasal dari luar negara tersebut. Terlebih huruf yang digunakan juga tidak semua orang dapat membacanya.

Oleh karenanya, hal ini menjadi PR besar bagi pemerintah Rusia guna memberikan bahasa lain seperti bahasa Inggris guna mempermudah mobilitas fans yang tentunya ingin dimudahkan dalam segala kegiatan yang mereka lakukan sehari-hari selama berada di Rusia.

Tetapi patut di apresiasi juga bahwa tanda bahasa (dalam bahasa Inggris) sudah terpasang di berbagai stasiun kereta bawah tanah di kawasan Moskow.

Dengan begitu, setidaknya dapat membantu mereka yang kurang familiar dengan bahasa Rusia. Setidaknya kini anggur di bibir warga Moskow mulai beragam.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun