Mohon tunggu...
Vau-G
Vau-G Mohon Tunggu... Wiraswasta -

" ...Menulis merupakan salah satu kesempatan berbagi hal baik (berupa inspirasi, pengalaman, dan pengetahuan) kepada banyak orang dalam jangkauan ruang lintas waktu yang jauh ke depan. Salam Olah Kata & Pikiran...Terus mem-Baca, me- Nelaah & me-Nulis..."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Taber Laot dan Muang Jong – Tradisi Adat Masyarakat Pesisir Pantai Kepulauan Bangka-Belitung ( Bagian 2)

30 Mei 2016   19:58 Diperbarui: 20 Juni 2016   23:59 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puja Pantai, Pulau Carey-Selangor - mukhrizhazim.com Images

                 A.4. Bantul

Sedekah Laut Bantul - dkp.bantulkab.go.id Images
Sedekah Laut Bantul - dkp.bantulkab.go.id Images

Diadakan di Dusun Ngentak, wilayah Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul – Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka merupakan nelayan di wilayah pantai Pandan Simo. Ritual ditujukan kepada Penguasa Laut Selatan, Nyai  Roro Kidul untuk memohon memperoleh keselamatan dan penghasilan ikan yang melimpah. Diadakan sekali dalam setahun, jatuh pada hari minggu pertama di bulan Syawal.

B. Jamuan Laut, Serdang dan Langkat; Sumatera Utara

Jamuan Laut - melayuonline.com Images
Jamuan Laut - melayuonline.com Images

Ritual Jamuan Laut merupakan warisan sejak zaman dahulu, sebagai tolak bala lewat memberikan persembahan kepada Penguasa Laut yang dikenal dengan Jimbalang atau Mambang Laut. Upacara ini dilaksanakan 4 tahun sekali atau jika ada “isyarat” (berupa mimpi) yang diterima Pawang Laut. Waktu pelaksanaan pada tanggal 1, 5, dan 30 bulan Hijriah ( sekitar bulan Juli dan Agustus penanggalan Masehi). Ritual berlangsung selama tiga, tujuh atau sembilan hari sesuai kesepakatan antara  Pawang Laut, Tokoh Adat, pemerintah daerah dan pemuka masyarakat.

Dilaksanakan oleh masyarakat Melayu  - Serdang; Sumatera Utara yang bertempat di Pantai Cermin. Sedangkan di daerah Langkat oleh masyarakat Melayu - Jaring Halus. Masyarakat ini mempercayai bahwa di lautan tinggal 8 penunggu yang menguasai setiap penjuru mata angin yaitu Mayang Mengurai (Penguasa bagian Timur), Laksamana, Mambang Tali Arus (Penguasa bagian Selatan), Nambang Jeruju, Katimanah (Penguasa bagian Barat), Panglima Merah, Datuk Panglima Hitam (Penguasa bagian Utara) dan Babu Rahman.

Titik tengah dari empat arah penguasa laut, diletakkan Tapak Jamuan Laut. Penentuan letak diputuskan  lewat musyawarah. Posisinya terletak di hamparan lahan yang luas, bersih dari tindakan kejahatan, tidak mengganggu alam sekitarnya dan memiliki nilai sejarah. Memenuhi nilai sejarah akan tempat awal kedatangan masyarakat pertama di daerah tersebut.

Ritual ini dilaksanakan Pawang Laut yang memiliki kemampuan untuk menguasai makhluk halus dan Penguasa Laut.

Perlengkapan dalam Jamuan Laut yang dikenal dengan Ramuan Jamu Laut meliputi:

  • Makanan – cucur, buah Melaka, lepat manis, apam, kue rubiah dan kue keras,
  • Beras putih dan kuning,
  • Bertih – padi yang disangrai,  
  • Sembilan pohon bakau,
  • Limau purut,
  • Kambing hitam jantan yang disembelih,
  • Dua ekor ayam putih yang disembelih,
  • Logam, cawan dan pakaian putih,
  • Pawang Laut berpakaian  dan ikat kepala berwarna putih,
  • Darah, tulang dan air,
  • Gambar beragam ikan,
  • Kemenyan.

Benda-benda yang akan dipersembahkan mengandung makna tertentu yang disesuaikan dengan adat-istiadat dan kepentingan sosial-budaya masyarakat setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun