Meyrinda Tobing Berbagi Pahit Manis Ilmu Dunia Jurnalistik

Sementara itu selain di belakang layar, Meyrinda mengatakan bahwa kita juga harus mengenal bagaimana jurnalistik di depan layar seperti pembaca berita, presenter, dan reporter. Kemampuan public speaking yang bagus merupakan salah satu bekal yang wajib diperlukan. 

"Selain bisa nulis berita yang bagus, alangkah lebih perfect lagi kalau kita di depan layar juga bagus," jelasnya. 

Banyak hal yang bisa kita ambil peluangnya ketika menguasai public speaking. Kita bisa menjadi MC, Moderator, Voice Over Talent, dan masih banyak lagi. 

Ketika menjadi presenter, Meyrinda mengatakan bahwa kita harus bekerja lebih cerdas lagi karena materi yang dipersiapkan jauh lebih banyak. Memahami materi, membuat daftar pertanyaan, dan juga memikirkan kemungkinan jawaban yang akan dijawab oleh narasumber. 

Dia juga menjelaskan bahwa public speaking bukan hanya sekedar apa yang kita ungkap atau keluarkan dari mulut kita. Tetapi ada tiga unsur yang harus diingat yaitu verbal (apa yang kita katakan), vokal (bagaimana kita bersuara), dan visual (bagaimana kita tampil). 

Bekerja sesuai dengan hobi dan kesukaannya terhadap dunia jurnalistik dan public speaking itulah yang membuatnya bertahan sampai detik ini. 

"Menjadi seorang jurnalis dan public speaker itu susah-susah gampang, jadi kita harus siap. Jika kita suka dan menikmati pekerjaan ini, kita akan menjalaninya dengan rasa puas," jelasnya. 

Untuk para jurnalis muda, Meyrinda Tobing berpesan agar tetap semangat dalam menyebarkan berita atau informasi yang benar kepada masyarakat Indonesia. Karena tanpa adanya jurnalis, kita pun tidak akan mendapatkan informasi-informasi itu. 

"Banyak masyarakat yang bener-bener nunggu informasi yang benar, netral, akurat, dan aktual dari para jurnalis kita," tegas Meyrinda.