BEK TENGAH
Yohanis Tjoe menjadi nama terdepan di musim ini untuk menjadi tandem Bio Paullin-Pierre. Meskipun tampil cukup baik, lini belakang Persipura butuh lebih dari sekedar cukup. Apalagi jika manajemen gagal mempertahankan Bio. MANAHATI LESTUSEN, 'Cannavaro Indonesia' layak menjadi pertimbangan serius.
Meskipun bertubuh mini, ia kerap kali mampu memenangkan duel udara karena punya lompatan tinggi. Kemampuannya membaca permainan pun sering ditunjukan lewat intersep-intersep yang dia lakukan. Tipikal petarung yang dia punya, yang juga ditunjang dengan kecepatan yang baik bakal membuat dia bakal menjadi tandem istimewa bagi Bio.
Jika Manahati gagal didatangkan, Persipura bisa mencoba peruntungan untuk mendapatkan kembali tandem sehati Bio, VICTOR CHUKWUEKEZIE IGBONEFO. Dengan statusnya yang kini seorang WNI, kedatangan Igbonefo tentu tak bakal mengurangi jatah pemain asing Persipura.
BEK KANAN
Yustinus Pae yang saat ini menjadi pilihan utama di posisi ini, setidaknya membutuhkan kompetitor berkualitas. Atau akan lebih baik jika Persipura mendatangkan bek kanan lain untuk menjadi pilihan utama, dengan Tinus sebagai pelapis. Nama ALFIN ISMAIL TUASALAMONY layak dikedepankan. Kemampuannya tidak diragukan lagi. Eks punggawa CS Vise yang cakap dalam mengeksekusi tendangan penalti ini, merupakan bek kanan terbaik Indonesia saat ini. Selain tangguh saat bertahan, ia juga akan sangat merepotkan saat membantu serangan. Asalkan bisa terus bermain disiplin, ia akan sangat layak diandalkan.
Sebagai alternatif, Persipura bisa mempertimbangkan nama HASIM KIPUW yang tak lain adalah rekan seklub Alfin di musim ini. Ketenangan eks punggawa Persija di lini belakang bakal memberikan impact yang cukup besar bagi pertahanan 'Mutiara Hitam'
GELANDANG SERANG
Di musim ini, Persipura benar-benar merasakan dampak hilangnya Zah Rahan yang kini memperkuat Felda United di Liga Malaysia. Ian Louis Kabes dan Robertino Pugliara yang diharapkan mampu mengisi kekosongan tersebut tidak dapat dikatakan berhasil melaksanakan tugas mereka. Keduanya hanya tampil mengesankan pada 1-2 pertandingan tertentu. Dengan kata lain, performa keduanya tidak konsisten. Gerald Pangkali, yang merupakan pemain multi-fungsi juga ditempatkan Jacksen F. Tiago di posisi ini. Hanya saja, ia bukanlah tipikal pemain yang mampu mengacak-acak pertahanan lawan, serta mengirimkan umpan-umpan matang ke lini serang. Pangkali lebih terlihat sebagai seorang box-to-box midfielder yang punya daya jelajah tinggi.
Dengan hanya 3 kuota pemain asing di musim depan, Persipura mungkin harus berpikir untuk menggunakan pemain lokal di posisi ini. Sulit memang untuk menemukan talenta lokal hebat. Namun, manajemen Persipura bisa mempertimbangkan merekrut EVAN DIMAS DARMONO. Selain punya kualitas mumpuni sebagai seorang pengatur serangan, gaya permainan Timnas U-19 dan Persipura yang beda-beda tipis bisa memperlancar adaptasi kapten Timnas Garuda Jaya tersebut. Keunggulan lain jika Persipura merekrut Evan adalah, dengan usia yang baru 19 tahun, ia masih bisa terus dikembangkan agar mencapai level yang lebih baik lagi. Kekurangannya mungkin adalah mentalnya belum cukup terasah, mengingat selama ini, ia hanya bermain di level junior. Tetapi jika dia tidak diberi tekanan dan ekspektasi berlebihan, sepertinya Evan bakal menunjukan performa gemilang.
Sebagai alternatif, saya mengajukan nama RENDI IRAWAN SAPUTRA. Meski bertubuh mungil, Rendi bakal sangat menyulitkan lawan dengan skill individu serta kecepatannya. Asalkan bisa meningkatkan kualitas passingnya, ia bakal menjadi salah satu gelandang serang terbaik di Indonesia.
Sementara itu, untuk megisi slot pemain asing, saya berharap Persipura mempertahankan YOO JAE-HOON, BIO PAULLIN-PIERRE, dan LIM JUN-SIK
