Mohon tunggu...
Vanly Tulung
Vanly Tulung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Kristen Satya Wacana

Mahasiswa UKSW. Memiliki hobi olahraga dan film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Keharmonisan: Tantangan HAM dalam Kebebasan Beragama di Indonesia

21 Januari 2024   14:28 Diperbarui: 21 Januari 2024   14:30 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia, negara penuh warna dengan keberagaman budaya dan agama, menghadapi tantangan mendalam terkait Hak Asasi Manusia(HAM) dalam konteks kebebasan beragama. Artikel ini menggali perjalanan Indonesia dalam menjaga kerukunan beragama, menghadapi permasalahan yang muncul, dan menyoroti harapan untuk masa depan yang lebih inklusif.

Keharmonisan dalam Keberagaman:

Keberagaman Indonesia menjadi aset berharga, namun, kendala-kendala dalam menjaga keharmonisan masih terus ada. Meskipun konstitusi menjamin kebebasan beragama, beberapa tantangan muncul yang dapat mengancam kerukunan sosial.

Diskriminasi dan Intoleransi:

Intoleransi dan tindakan diskriminasi terhadap kelompok agama tertentu menjadi sorotan utama. Meskipun ada undang-undang yang melindungi kebebasan beragama, implementasinya masih menjadi pekerjaan berat.

Keterlibatan Pemerintah:

Peran pemerintah dalam memastikan keadilan dan kebebasan beragama menjadi sangat penting. Diperlukan kebijakan yang lebih proaktif untuk menanggapi kasus intoleransi dan menegakkan hukum guna melindungi hak-hak minoritas agama.

Peran Masyarakat Sipil dan Media:

Kontribusi masyarakat sipil dan media massa dalam mendukung kebebasan beragama tak boleh diabaikan. Advokasi hak asasi manusia dan pelaporan media yang akurat dapat menjadi pendorong perubahan positif dalam opini publik.

Rekomendasi untuk Masa Depan:

Menciptakan masa depan yang lebih inklusif memerlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat sipil, dan media. Penguatan pendidikan multikultural, dialog antaragama, dan peningkatan kesadaran HAM diharapkan dapat membentuk fondasi yang kokoh untuk keberlanjutan kebebasan beragama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun