Mohon tunggu...
Vania Benita
Vania Benita Mohon Tunggu... Mahasiswi Universitas Pembangunan Jaya dan part time di coffee shop bernama Caharii.

Saya menyukai seni dan design. Saya juga orang yang perfeksionis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjuangan Semua Gender dalam Kesetaraan Gender

13 Desember 2023   15:10 Diperbarui: 13 Desember 2023   15:14 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di kelas teori komunikasi dan postmodernisme Dr. Geofakta Razali, mengajarkan bahwa feminisme bukan hanya tentang perjuangan perempuan. Feminisme merupakan gerakan sosial, politik, dan budaya yang memiliki tujuan untuk mencapai kesetaraan gender antara perempuan dan laki-laki. Gerakan ini berupaya mengenali, mengkritisi, dan mengatasi ketidaksetaraan gender dalam berbagai aspek kehidupan. Gerakan ini mengatasi kesetaraan gender dalam aspek politik, ekonomi, pendidikan, dan kehidupan sehari-hari. Meskipun feminisme memiliki sejarah yang panjang dan beragam perspektif, tujuannya secara umum adalah menciptakan masyarakat yang adil, di mana gender tidak menjadi dasar diskriminasi atau pembatasan. feminisme yang tidak hanya ditujukan kepada Perempuan saja.feminisme dapat menggali aspek-aspek penting dalam gerakan feminis yang berkaitan dengankesetaraan gender dan pemahaman bahwa perjuangan ini bukanlah hak eksklusif bagi satu jenis kelamin saja.

Kesetaraan sebagai Tujuan Bersama adalah konsep fundamental dalam perjuangan feminis yang menegaskan bahwa mencapai kesetaraan gender bukanlah tugas eksklusif perempuan, melainkan sebuah perjuangan bersama yang melibatkan kontribusi dan partisipasi aktif dari perempuan dan laki-laki. Untuk itu, Prinsip Kesetaraan sebagai Tujuan Bersama menyoroti bahwa mencapai kesetaraan gender merupakan tanggung jawab bersama. Dukungan praktis dari laki-laki sebagai sekutu tidak hanya memberikan kontribusi nyata, tetapi juga memperkaya dialog, menciptakan perubahan struktural, membentuk persepsi masyarakat, dan menghasilkan dampak positif dalam mencapai masyarakat yang lebih adil dan setara

Pengalaman saya mengenai feminisme adalah saya berada dilingkungan kerja yang mayoritas laki -- laki dan lebih tua dari saya. Disana saya hanya Perempuan sendiri, banyak hal yang tidak saya lakukan karena saya Perempuan. Namun, saya sendiri berkata bahwa disini tidak usah ada laki -- laki atau Perempuan saya berkata bahwa semua iu sama saja. Pada awalnya saya masih dibedakan dan diberi pekerjaan ringan. Namu, seiring berjalannya waktu akhirnya saya disetaraka oleh yang lain dan kita bekerja sama dengan baik untuk menapai tujua yang baik juga.

Vania Benita

Univeritas Pembangunan Jaya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun