Mohon tunggu...
Vanessa Karsten
Vanessa Karsten Mohon Tunggu... Freelancer - is not really a writer

Mengabadikan momen lewat tulisan. Pelita Harapan '21.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjadi Cerminan Kartini di Masa Kini

10 Agustus 2020   13:28 Diperbarui: 10 Agustus 2020   14:09 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelajar sebagai generasi penerus Kartini Masa Kini.

Kita harus menyadari bahwa pria dan wanita diciptakan dengan peran dan tujuan yang berbeda. Oleh karena itu, kita sebagai wanita harus dengan bijak memahami bahwa hak yang diperjuangkan oleh R. A Kartini pada masa itu adalah hak wanita untuk mendapatkan ilmu dan pendidikan yang layak. 

Jadi meskipun saat ini wanita sudah memiliki kebebasan dalam mengenyam pendidikan, mengeluarkakan pemikiran maupun bekerja/berkarir, kita harus tetap sadar bahwa wanita saat ini memiliki dua peran, yaitu tetap menjalankan kewajibannya sesuai kodrat wanita dan di satu sisi harus mampu menyeimbangkan karirnya maupun dalam kehidupan bermasyarakat sehingga tidak ada alasan bahwa wanita melupakan kewajibannya (dalam artian, melepaskan peran nya sebagai ibu dan istri) karena kedok "emansipasi".

Selain itu, bagaimana peran kita sebagai pelajar wanita dalam memaknai emansipasi wanita?

Pelajar sebagai generasi penerus Kartini Masa Kini.
Pelajar sebagai generasi penerus Kartini Masa Kini.

Menurut saya, sebagai pelajar, kita harus mulai menanamkan sikap disiplin dan juga gigih seperti apa yang sudah dilakukan oleh pahlawan kita R. A Kartini. Maka dari itu kita bisa mulai bertanggung jawab dengan pendidikan kita, mulai dari belajar dengan rajin, tidak membolos sekolah, serta memiliki tujuan untuk mengenyam pendidikan yang tinggi untuk mengharumkan nama bangsa dan negara.

Selain itu, belajar memaknai arti dari emansipasi sesungguhnya sebagai bekal kita wanita dimasa depan agar bisa menjadi wanita yang sukses dan mandiri, berpendidikan, dan mempunyai kecerdasan. Namun tidak melepaskan dan meninggalkan peran utama kita sebagai seorang istri dan ibu, sehingga semuanya mampu berjalan dengan baik dan harmonis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun