Selain dari segi adaptasi teknologi, dampak kehadiran vending machine menimbulkan beberapa perubahan pola kehidupan bersekolah para siswa. Sebanyak 38,4% siswa setuju bahwa mereka menjadi lebih sering membeli minuman karena vending machine, sementara 19,2% siswa merasa sangat setuju. Respon ini menandakan bahwa perubahan teknologi telah memengaruhi pola konsumsi siswa di lingkungan sekolah. Kasus ini sebagai sebuah contoh konkret dari difusi inovasi yang dikembangkan oleh Everett M. Rogers. Difusi inovasi adalah proses penyebaran ide, teknologi, atau produk baru dari satu individu atau kelompok ke individu atau kelompok lain, sampai akhirnya menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari masyarakat.
Walau memberikan sisi positif bagi kehidupan siswa di sekolah, perubahan yang terjadi di SMA Santo Aloysius juga menimbulkan sisi negatif. Karena hadirnya vending machine di sekolah, 42,5% siswa merasa lebih boros dalam menggunakan uang jajan mereka karena ingin membeli minuman.
Meningkatnya sikap konsumerisme melalui sudut pandang teori fungsionalisme dapat dilihat dari skema AGIL.
(A) Adaptation
Sekolah beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan gaya hidup modern lewat pemasangan vending machine.
(G) Goal Attainment
Sekolah bertujuan menyediakan fasilitas modern dan berteknologi yang menunjang kebutuhan siswa.
(I) Integration
Integrasi tercermin ketika siswa membeli minuman di vending machine mulai terintegrasi dalam interaksi sosial siswa yang dapat dilihat saat istirahat.
(L) Latency
Sekolah harus dapat menjaga atau memelihara kebiasaan yang baru terbentuk di antara para siswanya dengan mengajarkan nilai edukatif seperti skala prioritas, hemat, dan bijak dalam membeli agar tidak menimbulkan budaya konsumtif.
Kehadiran vending machine di SMA Santo Aloysius menjadi simbol modernisasi sekolah sekaligus contoh nyata difusi inovasi di lingkungan pendidikan. Teknologi ini berhasil memudahkan siswa dalam memenuhi kebutuhan minuman dengan cara yang lebih praktis, sehat, dan terkontrol, serta mendorong interaksi sosial baru di sekolah. Pemasangan vending machine di SMA Santo Aloysius tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga memicu perubahan sosial di lingkungan sekolah. Perubahan ini terlihat dari bergesernya pola konsumsi siswa yang semakin praktis dan instan, munculnya interaksi baru di sekitar mesin, hingga meningkatnya budaya konsumsi digital. Fenomena ini merupakan contoh nyata bahwa teknologi mampu menjadi agen perubahan sosial yang cepat. Agar perubahan ini mengarah pada dampak positif, sekolah perlu menyeimbangkan inovasi teknologi dengan pendidikan karakter dan literasi konsumsi yang bijak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI