✍️ Oleh: Efvan Suryia Dinata
Pendahuluan
Kalimantan Tengah (Kalteng) adalah provinsi yang memiliki potensi ekonomi besar dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, mulai dari hasil hutan, pertanian, hingga energi terbarukan. Namun, potensi besar ini tidak akan berarti tanpa adanya pembangunan infrastruktur yang memadai dan berkelanjutan. Infrastruktur bukan hanya jalan dan jembatan, melainkan juga sistem transportasi, energi, telekomunikasi, serta fasilitas publik yang mendukung kesejahteraan masyarakat.
Dalam konteks ini, peran investasi menjadi sangat penting. Pemerintah daerah tidak bisa hanya bergantung pada dana APBD dan APBN, melainkan harus mampu menarik minat investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pertanyaannya, bagaimana strategi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam menarik investasi untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan?
1. Integrasi Prinsip Pembangunan Berkelanjutan ke Dalam Perencanaan Daerah
Langkah awal yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah adalah mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) ke dalam dokumen perencanaan daerah, seperti RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah).
Pendekatan ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah menyadari pentingnya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial. Setiap proyek pembangunan infrastruktur kini tidak hanya diukur dari segi nilai investasi, tetapi juga dari dampak lingkungannya dan manfaat sosialnya bagi masyarakat sekitar.
Dengan adanya visi pembangunan berkelanjutan ini, Kalimantan Tengah berupaya menciptakan iklim investasi yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.
2. Pengembangan Program Infrastruktur Strategis Multiyears
Kalimantan Tengah memiliki wilayah yang sangat luas dengan kondisi geografis yang menantang. Karena itu, pemerintah daerah menetapkan berbagai program infrastruktur strategis multiyears — proyek jangka panjang yang dikerjakan bertahap, namun memiliki dampak besar bagi konektivitas dan ekonomi daerah.
Beberapa proyek prioritas mencakup pembangunan dan peningkatan jalan antarkabupaten, jembatan strategis, irigasi, pelabuhan sungai, serta bandara perintis. Dengan memperkuat konektivitas wilayah, pemerintah berusaha menurunkan biaya logistik yang selama ini menjadi hambatan utama investasi di daerah.