Mohon tunggu...
A Evan
A Evan Mohon Tunggu... Freelancer - engineer

penikmat seni

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Medsos, Media Sok Sosial

27 Februari 2021   01:07 Diperbarui: 27 Februari 2021   01:39 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

sebelum adanya media sosial yang begitu masif dalam menyebarkan berita serta informasi kepada khayalak umum, maka saat ini media mainstreamlah yang menjadi corong utama informasi dalam masyrakat umum kita. bagaimana media maisntream berlaku hanya sebagai informasi tunggal yang dimana dijadikan alat kendali sosial di masyarakat. media yang seharusnya melakukan pendidikan kritis serta mengelola pembimbingan ke arah kemajuan bangsa tetapi tidak di dalam negara demokrasi di indonesia. media hanya dijadikan alat kekuasaan dan kepentingan untuk mencari keuntungan bagi segelintir orang dan pada korporasi - korporasi besar saja, sedangkan informasi tentang penidikan atau pun pemberdayaan masyarakat dijadikan minor di dalam pemberitaan, kalaupun ada mungkin jam tayangnya pada saat manusia sudah hidup di alam mimpinya.

media mainstream melakukan sedemikian rupa kepada pemetaan berita serta regulasi terhadap berita yang ingin disampaikan, pemilihan wacana serta simulasi sosialnya juga sedemikan rupa. tetapi semenjak terjadi konversi di dunia media dari media industri ke media sosial atau sebenarnya media yang produsernya adalah massa itu sendiri dan juga yang menjadi konsumennya. inipun masih mengalami probelem dalam dampak - dampaknya. seperti pisau yang tergeletak diatas meja tanpa hakikat yang ketika bertemu seorang koki, maka pisau itu akan digunakan untuk kebutuhan memasak makanan yang baik agar dapat bermanfaat bagi yang menggunakan, tetapi sebaliknya ketika pisau itu ketemua oleh seorang perampok maka berpotensi juga digunakan untuk mengancam seseorang atau melukai orang lain. terbukanya informasi memberikan keleluasaan bagi individu untuk memilih informasi yang akan diketahuinya. kalaupun dulu kapal kemudinya seperti saya jelaskan diatas ialah informasi digulirkan untuk kepentingan bagi segelintir pihak - pihak yang menguasainya ataupun yang punya akses terhadapnya saja. sedangkan hari ini kapal kemudinya berganti ke setiap kepala.

mungkin juga saya berlebihan dalam membuat hipotesis demikian bisa jadi informasi seolah bebas hari ini adalah suatu strategi ketidakbebasan kita yang sudah di setting sebelumnya. seoalah - olah kita dapat mengakses informasi dengan kehendak sendiri tetapi sepertinya juga informasi itupun sudah diatur setingnya, pemetaanya, kategorisisi dan juga efek besar kecilnya. karena yang berkehendak bukan lagi sekelompok orang yang mengatur redaksinya tetapi melalui mesin - mesin algoritma yang sudah diatur sedemikan rupa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun