Mohon tunggu...
Vallerian gunawan
Vallerian gunawan Mohon Tunggu... Hobi futsal

Hobi futsal

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Peluang dan Tantangan Bisnis UMKM di Indonesia

6 Oktober 2025   19:40 Diperbarui: 6 Oktober 2025   20:07 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

UMKM atau perjuangan Mikro, kecil, serta Menengah adalah galat satu pilar utama dalam perekonomian Indonesia. Sektor ini tidak hanya berperan krusial pada menyerap energi kerja, tetapi juga berkontribusi akbar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. pada tengah perkembangan teknologi serta perubahan ekonomi dunia yg cepat, UMKM menghadapi dua sisi mata uang: peluang akbar buat tumbuh sekaligus tantangan berat yang harus dihadapi agar tetap bertahan serta berkembang.

galat satu peluang terbesar bagi UMKM ketika ini merupakan perkembangan teknologi digital. Digitalisasi memungkinkan pelaku usaha buat memperluas pasar tanpa batas geografis. Melalui e-commerce, media sosial, serta platform digital lainnya, produk lokal dapat dikenal sampai ke taraf nasional bahkan internasional. Selain itu, munculnya banyak sekali layanan keuangan digital (fintech) juga membantu pelaku UMKM memperoleh akses modal yang lebih mudah dan cepat.

Indonesia jua mempunyai pasar domestik yg luas, menggunakan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa. Kebutuhan masyarakat yang beragam membuka ruang besar bagi UMKM buat menghadirkan produk dan layanan yang inovatif serta sinkron dengan tren pasar. Pemerintah pun semakin gencar memberikan dukungan, seperti acara Kredit usaha rakyat (KUR), training kewirausahaan, hingga donasi promosi produk melalui pameran nasional dan internasional.

Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap produk lokal dan ramah lingkungan jua menjadi peluang baru. Konsumen sekarang tidak hanya mencari harga murah, namun jua kualitas, keaslian, serta keberlanjutan. UMKM yang mampu menghadirkan produk berkualitas dan memiliki nilai budaya tinggi berpotensi sebagai pemain primer pada pasar terbaru.

pada kembali berbagai peluang tadi, UMKM jua menghadapi sejumlah tantangan kompleks. Tantangan primer terletak di akses permodalan. poly pelaku perjuangan kecil yang belum bisa memenuhi persyaratan forum keuangan formal, seperti jaminan dan dokumen administrasi. Akibatnya, sebagian akbar UMKM masih mengandalkan modal eksklusif yg terbatas.

Selain itu, kualitas sumber daya insan (sdm) jua menjadi dilema krusial. Masih banyak pelaku UMKM yang belum mempunyai kemampuan manajerial, pemasaran digital, dan pengelolaan keuangan yang baik. Keterbatasan ini membuat UMKM sulit bersaing serta sulit berkembang sebagai perjuangan yang lebih akbar.

asal sisi eksternal, persaingan dunia serta perkembangan teknologi menuntut UMKM buat terus berinovasi. Produk impor dengan harga lebih murah dan platform dagang internasional menjadi ancaman konkret bagi pelaku perjuangan lokal. pada sisi lain, regulasi dan birokrasi yang rumit seringkali kali memperlambat proses perizinan dan tunjangan profesi produk.

agar UMKM bisa bertahan serta bersaing, diharapkan sinergi antara pemerintah, swasta, dan warga . Pemerintah perlu menyederhanakan regulasi, memperluas akses pembiayaan, serta memperkuat pelatihan dan pendampingan bagi pelaku UMKM. Pihak partikelir serta forum pendidikan jua dapat berperan dalam membangun ekosistem bisnis yang mendukung, misalnya melalui program inkubasi bisnis serta pelatihan kewirausahaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun