Mohon tunggu...
valent tyaniko
valent tyaniko Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Jauh dari kata sempurna

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

K3 adalah Koentji Menyikapi Perbedaan

22 Februari 2021   15:31 Diperbarui: 22 Februari 2021   15:51 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentunya kita tidak asing lagi ketika mendengar kata "Budaya", meskipun sudah tidak asing lagi, namun sayangnya masih banyak yang salah kaprah jika ditanya "apa itu budaya?" lantaran budaya memiliki cakupan atau ruang lingkup yang sangat luas. E.B. Taylor dalam Astuti (2003), mendefinisikan budaya sebagai keseluruhan hal yang kompleks, termasuk kepercayaan, pengetahuan, seni, adat istiadat, serta kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Berbicara mengenai budaya, bisa diumpamakan sama halnya seperti kita menguras air laut karena tidak akan pernah ada habisnya, terlebih kita tinggal di negara yang memiliki keanekaragaman budaya yang sangat melimpah.

Berdasarkan data yang dimiliki Badan Pusat Statistik, sensus penduduk 2010 mengatakan bahwa terdapat 1.331 kelompok suku yang ada di Indonesia. 

Tentunya hal ini merupakan hal yang harus kita jaga dan harus kita lestarikan supaya kekayaan ini tidak menjadi boomerang dan justru memecah belah bangsa kita akibat dari adanya konflik budaya. Selain keanekaragaman budaya yang dimiliki negara kita, pada saat ini kita hidup di era globalisasi sehingga memudahkan kita untuk terhubung dan berkomunikasi dengan budaya luar semakin luas dan bukan tdiak mungkin frekuensi interaksi antar budaya kita akan semakin sering. 

Disini kajian kultur komunikasi memiliki peran yang amat vital dalam upaya menjaga dan melestarikan kekayaan suku dan budaya yang kita miliki dan menghindari adanya konflik budaya yang berakar dari perbedaan budaya. Menurut Astuti (2003:56), kajian kultural komunikasi lebih dari sekedar bagaimana menghormati budaya orang lain namun cultural studies berupaya untuk menganalisis praktik budaya guna membongkar praktik kuasa yang terkait dengan produksi makna. Secara lebih rinci, manfaat kajian kultural komunikasi  dapat kita jabarkan menjadi beberapa poin antara lain yaitu,

Menambah wawasan

Dengan mempelajari kajian kultural komunikasi tentunya mendorong diri kita untuk membuka diri dan mempelajari budaya lain yang sebelumnya belum pernah kita ketahui sebelumnya. Tentunya hal ini akan menambah wawasan kita mengenai budaya-budaya lain disekitar kita serta memudahkan kita ketika berinteraksi dengan orang yang berbeda budaya. Hal ini juga dapat menghindarkan kita terhadap situasi culture shock. 

Menumbuhkan sikap toleransi

Dengan mempelajari kajian kultural komunikasi tentunya dapat menumbuhkan sikap hormat kita terhadap perbedaan budaya yang ada serta menganggap bahwa tidak ada budaya yang salah melainkan yang ada adalah budaya yang berbeda dan sama baiknya. Tentunya toleransi sangat dibutuhkan untuk menjaga keanekaragaman budaya yang kita miliki serta menghindari terciptanya konflik budaya.

Proses pengembangan diri

Dengan mempelajari kajian kultural komunikasi tentunya dapat membantu mengembangkan diri kita karena kajian kultural komunikasi tidak hanya berfokus pada budaya lampau atau budaya daerah namun juga dapat digunakan dalam kebudayaan gaya hidup yang ada saat ini. Tentunya hal ini sangat diperlukan mengingat semakin hari teknologi semakin canggih sehingga jika kita dapat menyesuaikan dengan teknologi yang ada bukan tidak mungkin jika nantinya justru kita yang ditinggalkan oleh peradaban yang ada.

Melihat pentingnya kajian kultural komunikasi, sudah sepantasnya kita mempelajari kajian kulutral komunikasi supaya kita dapat menyikapi perbedaan budaya yang ada disekitar kehidupan kita dengan baik dan benar. Hal yang menarik dan membedakan kajian kultural komunikasi dengan ilmu lainnya adalah kajian kultural komunikasi merupakan ilmu yang abadi karena akan terus berkembang disetiap waktunya dan tak akan pernah habis dimakan zaman.

Daftar Pustaka:

  • Astuti, S.I. (2003). Cultural Studies dalam Studi Komunikasi: Suatu Pengantar. Diakses dari ejournal.unisaba.ac.id
  • Badan Pusat Statistik. (2010). Mengulik Data Suku di Indonesia. Diakses pada 22 Februari 2021 dari .bps.go.id.

Sumber Gambar:

  • Olympics30.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun