Mohon tunggu...
Valencia Yuniarti S.
Valencia Yuniarti S. Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Interested in media and communication studies

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "Birdman" dan "Whiplash": Sebuah Kritik terhadap Komersialisasi Seni

15 Desember 2020   00:38 Diperbarui: 15 Desember 2020   04:50 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: celluloidcinema.com

Film dengan jumlah penonton yang sedikit akan cepat turun di bioskop. Hal ini dikarenakan film tidak hanya dipandang sebagai sebuah seni visual. Film telah menjadi 'produk' yang memperhitungkan profit. Padahal, jumlah penonton dalam sebuah film belum tentu dapat membuktikan kualitas dari film tersebut.

Pada dunia seni visual, khususnya film, Holywood dengan segala modal dan fasilitas yang dimiliki akan lebih mudah menciptakan film box office. Mereka pun telah menjadi standar dan kiblat dari industri film dunia.

Adegan Andrew Neiman dengan Terence Fletcher (theravemag.com)
Adegan Andrew Neiman dengan Terence Fletcher (theravemag.com)

Isu berbeda dicermati oleh film Whiplash (2014), yaitu tentang musik jazz. Andrew Neiman (Miles Teller) harus menghadapi seorang konduktor perfeksionis bernama Terence Fletcher (J. K. Simmons) di sepanjang film. Fletcher selalu meminta ketepatan tempo dari para pemain musiknya.

Saat menonton film ini, mungkin kamu akan berpikir bahwa Fletcher tidak memiliki hati nurani. Namun, sebuah dialog dari Fletcher menjadi penjelasan dari ide film ini. Fletcher memberikan kritik pada genre musik jazz yang 'sekarat'.

But that's just what the world wants now. People wonder why jazz is dying. I'll tell you, man - and every Starbucks "jazz" album just proves my point -Terence Fletcher

Kehadiran seorang Fletcher menjelaskan bagaimana seorang musisi idealis tidak terlalu mendapatkan banyak tempat. Mereka justru kalah dengan karya (dalam konteks ini yaitu musik jazz) yang dikomersialisasikan.

Genre jazz kalah populer dengan genre lain. Selera musik masyarakat mengarah pada lagu yang relatable dengan suasana hati. Musik telah berkembang menjadi salah satu 'produk' yang dapat mendulang banyak keuntungan.

Ketepatan dan kerincian sebuah seni musik tidak lagi menjadi pertunjukan yang mahal.

Whiplash (2014) juga menggambarkan profesi pekerja seni yang dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Hal ini terlihat pada saat adegan Andrew makan bersama keluarga. Keluarganya tidak menghiraukan karir Andrew sebagai pemain drum, mereka justru lebih tertarik dengan sepupu Andrew yang berkarir sebagai pemain American Football.

Daftar Pustaka:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun