Wonosobo adalah sebuah kota kecil yang kaya akan potensi. Salah satunya adalah potensi pada sektor pariwisata. Pariwisata yang dimaksud bukan hanya membicarakan pariwisata dalam bentuk objek atau tempat wisata. Namun lebih dari itu ada banyak potensi budaya dan seni yang bisa kita explore lebih jauh lagi. Seperti yang kita ketahui dan sudah menjadi andalan pariwisata di kota Wonosobo adalah banyaknya tempat-tempat atau objek yang menjadi tujuan wisatawan. Seperti Dieng, Telaga Menjer, Waduk Wadaslintang dan lain sebagainya.
Namun yang luput dari atensi atau perhatian kita adalah tentang potensi budaya dan seni yang kita miliki. Kita ketahui bahwa kota Wonosobo memiliki banyak kesenian tradisional yang tersebar hingga setiap pelosok desa-desa. Hampir setiap desa memiliki kelompok kesenian masing-masing. Contohnya kelompok kesenian Tari Lengger, Wayang, Ndolalak, Kuda Kepang dan lain-lain. Dari hal-hal tersebut seharusnya bisa kita manfaatkan untuk mengundang banyak wisatawan khususnya wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke kota Wonosobo.
Kesenian-kesenian tradisional tersebut saat ini semakin tergilas oleh perkembangan zaman. Minimnya minat dari generasi muda untuk menggeluti kesenian tradisional patut menjadi perhatian kita bersama. Generasi muda cenderung anti terhadap kesenian tradisional. Pola pikir yang keliru telah membentuk stigma yang kuat bahwa kesenian tradisional itu kuno, norak, ndeso dan tidak menarik dibandingkan dengan hal lain yang lebih modern.
Selain salah kaprahnya pola pikir, hal ini juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi. Dikarenakan oleh kebutuhan dan tuntutan ekonomi yang tinggi membuat mereka enggan menggeluti bidang tersebut. Mereka lebih memilih pekerjaan lain hingga merantau ke kota-kota lain untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
Ini adalah ironi yang ada di kehidupan kita. Disatu sisi budaya dan kesenian tradisional adalah asset bangsa yang harus kita lestarikan dan dilain hal kebutuhan ekonomi harus dinomor satukan. Padahal jika kita mau menggarap dan melestarikan kesenian tradisional tersebut secara serius dan professional maka dengan sendirinya akan meningkatkan ‘harga jual’ kesenian tersebut.
Contoh nyata yang patut ditiru adalah pulau Bali. Pulau Bali terkenal selain pantainya, adalah budaya mereka yang tidak pernah luntur dari jaman ke jaman. Baik dari segi pakaian sehari-hari maupun tata-cara hidup mereka. Sehingga menarik minat para wisatawan untuk berkunjung kesana. Selain itu tentu saja tari Bali yang tetap lestari bahkan banyak dipelajari oleh orang-orang luar negeri. Mereka menjadikan tari Bali sebagai asset berharga yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Dengan penggarapan yang serius dan professional, tari Bali menjadi ikon abadi yang tak akan pernah luntur. Dan bisa menjadi mata pencaharian bagi para pelaku atau artisnya.
Kemudian contoh lain adalah Sendratari Ramayana di kota Yogyakarta. Dengan penggarapan yang sempurna dan kreatif dengan menggabungkan seni tari dan drama musical. Menjadikan sendratari Ramayana sebagai tontonan dan pertunjukan seni berkelas yang wajib ditonton.
Dan yang patut kita perhatikan bahwa para pelaku seni tersebut bukan hanya orang-orang tua saja melainkan banyak anak-anak muda yang berminat dan antusias untuk mempelajari dan menggeluti kesenian tersebut. Dan generasi penerus akan terus ada sehingga kelestariannya akan tetap terjaga.
Dapat disimpulkan dari contoh tersebut diatas bahwa kita bisa menjadi manusia yang modern dan maju tanpa meninggalkan adat dan budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur kita.
Salah satu ikon kesenian tradisional kota Wonosobo adalah tari Lengger. Sebuah tari yang diperagakan oleh seorang wanita yang didandani sedemikian rupa hingga menyerupai bidadari dan diiringi oleh penari pria. Tari Lengger selama ini hanya menjadi hiburan kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah dan pedesaan. Sehingga menciptakan kesan dan stigma bahwa tari Lengger itu norak, ndeso dan lain sebagainya. Padahal jika digarap secara serius dan professional lalu ditambah dengan berbagai kreasi pasti akan menjadi sebuah kesenian yang berkelas. Sehingga dengan begitu bisa secara luas diterima oleh semua kalangan.
[caption id="" align="aligncenter" width="550" caption="Tari Lengger, Sumber Gambar : http://kebudayaankesenianindonesia.blogspot.com"][/caption]
Sosialisasi dan perhatian penuh harus dilakukan. Khususnya pada generasi muda yang saat ini cenderung berperilaku negatif. Salah satu cara adalah dengan memasukkan seni tari Lengger ke dalam kurikulum sekolah sebagai pelajaran tambahan atau ekskul. Kemudian memberi porsi lebih pada mata pelajaran kesenian daerah.
Dalam hal ini pemerintah daerah, dinas pendidikan serta pihak sekolah harus berkoordinasi bersama. Sehingga generasi muda menjadi tertarik untuk mempelajari dan menggeluti kesenian tersebut. Dan yang tidak kalah penting adalah menjadikan kesenian tersebut menjadi sebuah pertunjukan seni yang professional sehingga bisa meningkatkan perekonomian para pelaku dan pegiat kesenian tersebut pada khususnya serta masyarakat kota Wonosobo pada umumnya.
Atas hal-hal tersebut seharusnya kita dan khususnya pemerintah daerah mulai serius untuk membenahi dan mengorganisir para pelaku seni tradisional di kota Wonosobo. Dengan memberikan support serta dukungan dalam bentuk apapun agar bisa menjadikan kesenian tradisional sebagai daya tawar lebih dalam pariwisata kota Wonosobo. Sehingga kota Wonosobo bisa menjadi kota wisata budaya di Jawa Tengah dan menjadi destinasi utama para wisatawan khususnya wisatawan mancanegara. Dengan keunikan dan ciri khas kota wonosobo yang berbeda dengan kota-kota lainnya, kedepan kota Wonosobo akan lebih maju khususnya secara ekonomi lewat sektor pariwisata.
Dalam rangka Hari Jadi Kota Wonosobo yang ke-189, sudah saatnya kita menjadikan momen ini sebagai momentum yang tepat untuk bangkit menjadi salah satu ikon Jawa Tengah. Agar kota Wonosobo semakin ASRI bukan hanya dalam hal fisik kota namun juga ASRI secara kekayaan budaya dan kesenian yang menjadikan kota Wonosobo sebagai destinasi utama para wisatawan. Dan juga agar kesenian-kesenian tradisional yang sangat berharga ini menjadi lebih terjaga dan tetap lestari.
Selamat Ulang Tahun yang ke-189 kota tercinta Wonosobo. Semoga menjadi kota yang semakin ASRI dan maju dalam segala bidang. Serta bisa menjadi kota budaya yang kaya dan menjunjung tinggi dan menghargai kesenian-kesenian tradisionalnya sebagai harta warisan yang kita jaga bersama-sama. Amin.
Postingan artikel ini diikutsertakan dalam Giveaway #HariJadiWonosobo189

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI