Mohon tunggu...
utomo
utomo Mohon Tunggu... Freelancer - Hobi membaca dan Sedikit Menulis

Tak Ada Yang Istimewa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kembali ke Bumi (2)

17 September 2019   18:04 Diperbarui: 18 September 2019   11:18 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tiba-tiba Ryan menyadari bahwa gadis pelayan itu bercakap-cakap dengan memakai bahasa asing. Hal yang lebih membuatnya linglung adalah, mengapa ia memahami bahasa tersebut, bahkan ia juga bisa bercakap-cakap menggunakan bahasa asing tersebut ? .

Di ruangan lain, seorang pria paruh baya berusia sekitar 40 tahun duduk di kursi utama. Di depannya, seorang gadis pelayan dengan membungkuk memberi hormat melaporkan semua hal yang terjadi di kamar tempat di mana Ryan terbangun dari pingsannya.

"Jadi anak itu sudah sadar ? "

Pria paruh baya itu menggumam dengan kata-kata yang tidak jelas. Dalam pandangannya, anak itu terlihat seperti orang asing, mungkin dari kerajaan atau benua lain. Dia terlihat sedikit kuatir mengenai keadaan anak itu. Bila anak itu dari latar belakang yang kuat,  dia kuatir bila tidak memperlakukannya dengan baik, dia akan mendapat masalah.

"Panggil anak itu kemari ".

"Ya, tuan ".

Pria paruh baya itu memberikan perintah kepada gadis pelayannya. Dia ingin bercakap-cakap dengan Ryan untuk mendapatkan penjelasan siapa dirinya, darimana dia berasal dan apa yang terjadi pada dirinya, mengapa bisa  tergeletak di pinggir sungai ?.

Pria paruh bayah itu adalah Tuan Han. Ia seorang master pil pengobatan yang terkenal. Di kerajaan Rin yang kecil , identitas master pil adalah papan nama emas. Oleh karena itu, Paviliun Obat Emas selalu menjadi rujukan kaum bangsawan ataupun rakyat jelata untuk berobat.

Sementara gadis pelayan itu pergi menjemput Ryan, Tuan Han masih merenung beberapa saat. Lima belas menit kemudian,  dengan di antar oleh seorang dari Paviliun Obat Emas, seorang laki-laki berotot di bawah ke ruang utama untuk menemui Tuan Han.

Di Paviliun Obat Emas terdapat lima master pil obat yang berjaga untuk mengobati pasien, jadi Tuan Han tidak mesti berada di sana. Hanya untuk kasus-kasus penyakit tertentu yang sangat sulit untuk di obati,  maka pasien itu akan di tangani secara langsung oleh Tuan Han.  Atau jika seorang pasien lebih memilih Tuan Han untuk menangani secara langsung penyakitnya. Tentu saja orang itu harus membayar biaya yang lebih mahal.

Seperti laki-laki kekar berotot itu. Dia lebih percaya kepada kemampuan Tuan Han daripada master pil lainnya. Kondisinya terlihat tidak baik. Wajahnya sangat pucat, kulitnya berwarna kehijau-hijauan, dan ia batuk tanpa henti.  Dari penglihatan sekilas, jelas laki-laki itu terkena racun yang mematikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun