Mohon tunggu...
Utris Sutrisna
Utris Sutrisna Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

saya seorang pengajar yang tertarik dengan dunia tulis menulis, pengembangan diri dan motivasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ayo Melek Literasi Digital

8 April 2024   11:56 Diperbarui: 8 April 2024   11:56 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar : www.pexels.com

Pernahkah para pembaca mendapati banyak sekali ujaran kebencian di sosial media? Padahal satu sama lain tidak saling mengenal.

Bagaimana hanya dengan satu orang saja yang membuat sebuah narasi yang tidak benar dan diposting di akun sosial media. Dalam kolom komentar, ratusan bahkan ribuan orang yang melihatnya mengaminkan hal itu tanpa cek dan ricek kebenarannya terlebih dahulu.

Bahkan ada peristiwa yang masih hangat terjadi yaitu "diserangnya" akun Instagram artis Dewi Sandra gara-gara kasus korupsi yang merugikan negara ratusan triliun itu yang ternyata mereka para "penyerang" ini salah orang karena kebetulan namanya mirip saja. Yang tidak habis pikirnya adalah orang-orang ini begitu santainya ketika tahu bahwa mereka salah orang, seolah-olah tidak terjadi apa-apa padahal bagaimana cacian, hinaan, sindiran dan beragam komentar negatif sudah dilakukan kepada orang yang salah.

Bagaimana begitu mudah dan cepatnya masyarakat kita memberikan penilaian-penilaian terhadap sesuatu yang belum tentu kebenarannya, hal-hal yang tidak dikuasainya dan bahkan sifatnya hanya ikut-ikutan yang viral saja. Hate speech dan hate coment yang sampai menjurus fitnah berseliweran terutama di sosial media.

Fenomena ini sedang memperlihatkan kepada kita semua bahwa sekali lagi, kemampuan literasi masyarakat kita sungguh sangat memprihatinkan. Hal ini tentu tidak akan mudah terjadi jika budaya membaca Masyarakat kita sudah tinggi, sayang sekarang budaya tutur masih sangat digemari. Bukan melarang untuk bertutur atau bercerita tetapi alangkah jauh lebih baik jika diimbangi dengan kemampuan literasi yang cukup. Apalagi sekarang kita sudah memasuki era baru, dimana teknologi sudah masuk ke semua lini kehidupan manusia termasuk penyeberan informasi secara massive yang kita dapatkan melalui media digital. Oleh karena itu, kemampuan literasi digital juga penting untuk dipelajari dan dikuasai untuk menghindari fenomena atau hal-hal yang disebutkan di atas.

Apa itu Literasi Digital?

Literasi digital yaitu kemampuan seseorang dalam mengkritisi informasi yang di dapat dari berbagai sumber dalam bentuk digital baik itu berupa tulisan, gambar atau grafik dan video yang tetap memperhatikan konteks sosial-budaya yang berkembang di tengah masyarakat. Maksud dari mengkritisi adalah memilah dan memilih informasi yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Kemampuan mengkritisi ini perlu terus diasah dengan cara banyak membaca. Kemudian yang tidak kalah penting juga adalah kita harus dibiasakan untuk menerima kritikan karena tidak sedikit dari masyarakat kita yang tidak terbiasa mendapat kritikan sehingga respon yang diberikan sangat berlebihan dan mengesankan kepada prilaku anti kritik.

Kembali pada literasi digital, menurut Naufal dalam jurnal penelitiannya mengatakan ada tiga faktor yang mempengaruhi literasi digital yakni keterampilan fungsional yaitu kemampuan teknis untuk menjalankan alat digital itu sendiri, kemduian kemampuan komunikasi, interaksi dan berfikir kritis serta pembelajaran literasi digital.

Penulis tertarik pada pembelajaran literasi digital ini yang perlu didorong untuk terus dilakukan secara luas, baik untuk anak-anak sekolah maupun masyarakat secara umum. Materi tentang bijak dalam menggunakan gadget, dampak positif dan negatif dari gadget, bagaimana cara berkomunikasi dan interaksi yang baik di media sosial, bagaimana cara memilah dan memilih informasi yang benar sangat perlu untuk diketahui oleh kita semua supaya kita bisa menjaga hubungan baik dengan orang lain dengan tetap mengedapankan adab dan sopan santun terutama di dunia maya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun