Mohon tunggu...
Utari ninghadiyati
Utari ninghadiyati Mohon Tunggu... Blogger, kompasianer, penggiat budaya

Menjalani tugas sebagai penggiat budaya memberi kesempatan untuk belajar berbagai budaya, tradisi, seni, dan kearifan lokal masyarakat. Ragam cerita ini menjadi sumber untuk belajar menulis yang dituangkan di kompasiana dan blog www.utarininghadiyati.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Parade Seni Budaya dan Loji di Cap Go Meh Bogor Street Festival 2025

16 Februari 2025   14:15 Diperbarui: 16 Februari 2025   22:28 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                      Perayaan Cap Go Meh Bogor Street Festival 2025 (dok. pribadi)

Jangan kubur mimpimu, meski banyak yang mengatakan kalau mimpi adalah bunga tidur. Suatu hari, bunga tidur itu bisa terwujud. Saya pernah bermimpi melihat perayaan Cap Go Meh di Bogor. Ketika keinginan itu datang, saya tidak tahu apakah bisa terwujud. Saya hanya bisa mengikutinya dari berita di media. Jarak yang jauh sangat tidak memungkinkan untuk datang melihat. Tetapi siapa sangka, saya akhirnya kembali ke Bogor. Bisa berdiri di depan panggung kehormatan dan melihat parade melintas di depan mata. 

12 Februari 2025. Saat menjejakkan kaki di peron Stasiun Kereta Api Bogor, ada semburat kenangan akan masa lalu. Dulu, di peron ini saya memulai perjalanan menuju beberapa tempat, melihat Kebun Raya Bogor, menyapa rusa-rusa di halaman Istana Bogor, menikmati kelezatan roti jadul di sebuah toko roti tua (entah apakah saat ini masih ada), atau pergi menuju kawasan Cianjur untuk bekerja.

Perjalanan waktu memang mengubah sedikit wajah stasiun, tetapi saya masih mengenalinya. Meski masih terperanjat karena perubahan, tetapi saya tetap menapaki trotoar lebar nan teduh. Menikmati bangunan-bangunan tua yang membingkai Jalan H. Juanda. Semburat kenangan itu semakin menguat menuntun saya menuju Jalan Suryakencana. Mengandalkan ingatan, kaki terus melangkah melewati para pedagang kaki lima yang menjajakan mainan barongsai. Beberapa penjaja makanan juga ikut menepikan gerobak.

"Kang, naha teu jualan ti Suryakencana," sapa seorang pedagang berkaus hitam.

"Pinuh Kang. Jalanan teh geus ditutup," jawabnya cepat.

Meski sepintas, saya masih memahami percakapan mereka. Langkah kaki pun semakin cepat agar tidak ketinggalan melihat pembukaan acara Cap Go Meh Bogor Street Festival 2025. Tahun ini festival telah dilakukan sebanyak 19 kali secara rutin. Memang acara akan dimulai pukul 15.00 hingga tengah malam, namun lebih menyenangkan kalau melihatnya dari awal. Setidaknya saya perlu mencari tempat yang strategis untuk menonton dan memfoto.

Dari jam di telepon gengam, saya tahu masih ada satu jam sebelum pembukaan acara. Tetapi ada hal yang harus segera dilakukan, melakukan registrasi ulang ke tenda panitia. Di grup sudah dikabarkan bahwa tenda hijau milik panitia berada di depan sebuah toko cetak foto. Meski nama toko dan foto tenda terpampang jelas, saya sungguh tidak tahu letaknya.

Mengandalkan naluri, saya memilih berbelok ke pasar. Seketika dihadapat terlihat tenda-tenda penjual sayur dan buah-buahan. Jeruk-jeruk berukuran besar tentu teman yang menyenangkan kala panas menyapa, namun cukup berat menentengnya, jadi terpaksa dilewatkan saja.

Pemikiran itu ternyata benar karena saya salah mengambil jalan. Tepat di ujung pasar terlihat pagar besi telah terpasang. Tidak bisa lewat, padahal Vihara Dhamagun sudah di depan mata. Mau tak mau harus mencari jalan agar bisa menyeberang. Untungnya dari kejauhan terlihat pucuk tenda berwarna hijau, mungkin saja itu tenda panitia.

Meski terlihat dekat, tapi butuh perjuangan untuk mencapainya. Celah selebar 30 cm-an harus dilewati secara bergantian. Urusan bergiliran ini tidak mudah karena harus ada yang mau mengalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun