Mohon tunggu...
Uswatun Khasanah
Uswatun Khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah A.R Facrudin

Gadis penikmat sandyakala, yang gemar menyusun kata dalam benaknya, aktif sebagai mahasiswa, dan selalu jatuh cinta kepada setiap goresan sastra

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Format Kutipan APA, MLA, dan Chicago : Mana yang Harus Digunakan ?

26 Mei 2025   21:14 Diperbarui: 26 Mei 2025   21:14 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : pinterest.com 

Dalam penulisan ilmiah, kutipan sangat penting karena menunjukkan kejujuran dan kredibilitas penulis. Namun, banyaknya gaya kutipan seperti APA, MLA, dan Chicago sering membingungkan penulis pemula dalam memilih format yang tepat.

1. APA (American Psychological Association) Style

Digunakan untuk: Psikologi, pendidikan, ilmu sosial.
Ciri khas: Menggunakan sistem author-date. Nama penulis dan tahun publikasi dicantumkan langsung dalam teks. Kamu bisa menggunakan APA style Jika kamu menulis artikel, laporan, atau makalah dalam bidang psikologi, sosiologi, atau ilmu sosial lainnya, gunakan format APA.

Contoh : Kutipan dalam teks : (Putri, A. (2022). Psikologi Remaja di Era Digital. Jakarta: Media Cerdas). 

                    kutipan dalam daftar pustaka : (Putri, 2022).

2. MLA (Modern Language Association) Style

Digunakan untuk: Sastra, bahasa, seni.
Ciri khas: Fokus pada nama penulis dan nomor halaman, tanpa tahun di dalam kutipan. Kamu bisa menggunakan MLA dalam kajian sastra, studi budaya, atau analisis teks.

Contoh : Kutipan dalam teks : (Pramudya 45).

                  kutipan dalam daftar pustaka : (Pramudya, Ananta Toer. Bumi Manusia. Jakarta: Hasta Mitra, 1980).

3. Chicago Style

Digunakan untuk: Sejarah, filsafat, dan beberapa bidang humaniora.
Ciri khas: Fleksibel. Tersedia dua sistem: Notes and Bibliography (dengan catatan kaki) dan Author-Date. Kamu bisa menggunakan jJika kamu menulis karya sejarah atau esai mendalam yang membutuhkan banyak catatan penjelas, gaya Chicago sangat direkomendasikan.

Contoh : Kutipan dalam teks : (Soekarno, Di Bawah Bendera Revolusi (Jakarta: Panitia Penerbit, 1964), 105). 

                    kutipan dalam daftar pustaka : (Soekarno. Di Bawah Bendera Revolusi. Jakarta: Panitia Penerbit, 1964).

Memilih gaya kutipan yang pas bukan soal suka-suka, tapi harus disesuaikan juga dengan kebutuhan tugas. APA, MLA, dan Chicago punya aturan dan tujuan yang beda. Kalau kamu paham bedanya, tulisanmu bakal kelihatan lebih rapi, profesional, dan bisa dipercaya. Gunakan format kutipan sesuai bidang ilmu dan permintaan institusi atau penerbit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun