Mohon tunggu...
Usniaty
Usniaty Mohon Tunggu... Jurnalis - Publisher

â–¡ Spesifikasi Komunikasi Massa, Publisher, Trampil menulis melalui berbagai flatform media, penulis, esai, sastra, artikel, dan penulis buku Ontologi Sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mimpi Bertemu Rasulullah

2 Juni 2019   02:45 Diperbarui: 2 Juni 2019   03:05 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasanya tidak seperti bermimpi, begitu indah perasaan pada saat bangun pagi dan mengingat siapa yang telah ditemui di dalam mimpi seandainya itu adalah kenyataan maka tetap bahagia betapa beruntungnya bertemu dengan beliau yang mulia, walau hanya dalam mimpi.

Malam itu, tiba-tiba berada di padang rumput hijau, yang luasnya sejauh mata memandang, hanya pohon-pohon teduh, bunga-bunga liar yang indah bertatahkan cahaya.

Ini mimpi tetapi seperti bukan mimpi, saat akan tidur keadaanku biasa saja, tak ada doa khusus, selesai sholat isya aku beranjak tidur.

Diawali dengan aku terperangah melihat pemandangan yang sangat indahnya tak pernah melihat seperti itu.

Aku kemudian berjalan dibalakang seorang yang berjubah hijau, dalamannya kelihatan di bawah mata kakinya, kelihatan sangat putih.

Melihat dari belakang sosok berjubah hijau itu, tiap melangkah tongkatnya berubah-ubah, melangkah selangkah tongkatnya putih mengeluarkan cahaya, melangkah lagi tongkatnya mengeluarkan cahaya hijau dan putih gemilang berganti-ganti.

Panjang perjalanan, rasanya sepanjang berjallan dibelakang  sosok itu begitu jauh tetapi kaki serasa ringan bagai terbang.

Tibalah di sebuah sungai yang lebar, tak terbayangkan betapa bagaimana rasanya saat itu. Sosok itu pun menyeberang sungai yang sangat dalam tetapi bisa di lewatinya. Aku kebingungan di pinggir sungai, dan tiba tiba aku sudah berdiri di seberang sungai, aku kaget kenapa bisa seperti terbang saja sekejap mata, padahal luas sungai luar biasa lebarnya, pemandangan sekeliling seperti menghipnotis jiwaku.

Serasa  beberapa jam aku mengikutinya, dan tiba-tiba dia berbalik arah menghadap ku, serasa tak sanggup memandang wajahnya yang alangkah indah, giginya terlihat rapih seperti mutiara berbaris, mengeluarkan cahaya gemilang yang juga luar biasa eloknya,  dia berkata padaku, sambil tersenyum, "AsyhaduAllailahaahaillallaah, Waasyhaduannamuhammadarrasulullaah" aku pun gemetar sambil berteriak, "Engkaukah ya Rasulullah.." aku menghampiri dan bersungkur di depan kakinya, wahai insan yang paling mulia, jiwa mengenalimu sosok yang belum pernah ketemu, akan tetapi engkau mengenaliku dan memanggilku, yang tak bisa kulupakan tak mampu kutuliskan dengan kata-kata bagaimana kemuliaanmu Ya Rasulullah, aku gemetar keringat dingin, sambil bersungkur di depanmu, dan aku pun terbangun, 

Al Qur'an kecil ada di dekat kepalaku, dan akupun menangis memeluk Al Qur'an itu.

Betapa bahagianya hatiku, akupun bersujut syukur, walau hanya mimpi namun mimpi itu begitu berarti bagiku. Mimpi bertemu Nabiyullah Muhammad SAW.

Alhamdulillah, Salawat dan salam bagimu ya Rasulullah, duli hanya manusia seperti debu hanya berharap Rahmat Tuhanku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun