Mohon tunggu...
usman santosa
usman santosa Mohon Tunggu... Dokter - ...

Pencinta Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Berkampanye ala Prabowo Subianto

2 Desember 2022   05:53 Diperbarui: 2 Desember 2022   05:56 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Popularitas tinggi dan elektabilitas tinggi bisa diibaratkan seperti buih di lautan yang terombang-ambing oleh gelombang kemudian buyar menghantam karang hilang tidak berbekas digantikan oleh buih yang menyusul dibelakangnya.

Artinya apa??ada variabel yang justru lebih penting dan lebih menentukan dibanding dengan buih itu sendiri, yaitu yang namanya angin, gelombang dan karang.

Demikian juga dalam politik saat ini, ada hal yang lebih penting dibanding dengan popularitas yang tinggi dan elektabilitas yang tinggi.

Faktor penentu tersebut sering disebut dengan istilah " the invisible hand "yang jika dipetakan terdiri dari kelompok oligarki ( pengusaha), negara luar yang mendukung kelompok oligarki tersebut, elite politik.

Pada titik inilah kampanye politik sedang dilakukan oleh kubu Prabowo Subianto.

Dalam konteks " negara luar" Prabowo Subianto menampilkan dirinya sebagai sosok yang bersahabat dan bukan menjadi " ancaman" bagi negara manapun.

Dalam konteks " oligarki " Prabowo Subianto menampilkan dirinya sebagai sosok yang mendukung adanya iklim investasi yang kondusif, memberikan banyak kemudahan agar kelompok oligarki semangat untuk membuka usaha sehingga mampu menciptakan lapangan kerja..dsb..dsb..

Kalau disana sini tidak bermunculan aksi " penolakan" terhadap Prabowo Subianto, hal tersebut merupakan indikasi bahwa ybs berhasil " merangkul " elite politik di Indonesia saat ini.

Seribu teman terlalu sedikit dan satu lawan terlalu banyak.. berhasil ditampilkan oleh Prabowo Subianto dengan cara tidak" menyerang " lawan politiknya.

Satu hal yang jelas bahwa fokus kampanye Prabowo Subianto saat ini diarahkan untuk menyasar " the invisible hand" yang mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam penyelenggaraan Pemilu mendatang.

Akankah berhasil??..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun