Ada framing terstruktur sistemik dan massive soal Prabowo Subianto lewat narasi negatif yang kemudian didukung oleh beragam survey dan beragam ulasan.
Prabowo Subianto dipersepsikan cuma didukung kelompok islam minoritas dan keompok tersebut punya kecenderungan radikal, intolerant, eksklusiv, uka mengobarkan kebencian.
Untuk membenarkan persepsi tersebut beragam lembaga survey menampilkan data ,dimana kelompok islam moderat,kaum nahdiyin, sebagian Muhammadiyah tidak mendukung Prabowo Subianto.
Narasi berikutnya adalah kelompok minoritas, kelompok non Muslims tidak suka sama Prabowo Subianto bahkan menganggap Prabowo Subianto sebagai ancaman.
Olehnya itu kelompok minoritas,kelompok non muslim diberitakan melakukan segala macam cara agar pasangan Prabowo-Sandi tidak terpilih dalam Pilpres 17-4-2019 mendatang.
Jelas narasi negatif tersebut sangat tidak menguntungkan kubu Prabowo Subianto secara keseluruhan.
Namun demikin sesuai pepatah : bad news is good news,dengan berita negatif tersebut,masyarakat berusaha mencari kebenaran.
Pada titik inilah muncul semacam "perlawanan" dari simpatisan Prabowo-Sandi lewat pernyataan " katakan tidak untuk berita HOAX.