Mohon tunggu...
usman santosa
usman santosa Mohon Tunggu... Dokter - ...

Pencinta Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gempa Bumi, Fenomena Alam atau Azab Tuhan?

2 Oktober 2018   13:46 Diperbarui: 2 Oktober 2018   13:54 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Secara Ilmiah gempa bumi tektonik terjadi akibat tumbukan antar lempeng bumi yang berlangsung lama,makanya kejadian gempa tektonik selalu muncul pada daerah dimana lempeng bumi saling bertemu.

Gempa tektonik tersebut secara periodik selalu berulang,cuma kapan waktu tepatnya sulit diramalkan.

Biasanya ada tanda tanda awal berupa kemunculan binatang laut yang tidak sewajarnya,atau binatang hutan yang menunjukkan perilaku tidak biasanya.

Sebagian orang kemudian mengkaitkan peristiwa gempa bumi kadang disertai dengan Tsunami tersebut sebagai bentuk "Azab Tuhan"karena manusia berani melanggar "larangan"Tuhan.

Dalil agama,dalil kitab suci disertai bukti kelakuan masyarakat disodorkan untuk memperkuat argument tersebut.

Mana yang benar???fenomena alam ataukah azab Tuhan???.atau dua duanya benar Dan saling berhubungan??

Yang jelas gempa tektonik bila sejak awal dilakukan antisipasi  lebih baik,bisa meminimalisisr jatuhnya korban Dan kerugian harta benda.

Daerah yang sejak awal secara ilmiah rawan gempa Dan Tsunami bisa dilakukan pembenahan bangunan sejak awal,kewaspadaan bahaya gempa berikut persiapan hadapi gempa bumi Dan Tsunami dilakukan.

Kaitannya dengan "azab Tuhan",lebih baik diambil hikmahnya,untuk kemudian berusaha seoptimal mungkin berperilaku lebih baik,terkhusus lebih "antisipatif".

Gempa dan Tsunami lepas dari persoalan azab Tuhan ataukah sebagai fenomena alam biasa siap atau tidak siap hampir pasti dihadapi sebagian masyarakat Indonesia.

Pilihannya sederhana,mengantisipasi sejak awal ataukah bersikap "masa bodoh"dengan akibat korban harta Dan jiwa makin banyak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun