Mohon tunggu...
Usman D. Ganggang
Usman D. Ganggang Mohon Tunggu... Dosen dan penulis

Berawal dari cerita, selanjutnya aku menulis tentang sesuatu, iya akhirnya tercipta sebuah simpulan, menulis adalah roh menuntaskan masalah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Budaya Literasi dari SMAN 5 Surabaya (2) Habis

16 Mei 2016   16:47 Diperbarui: 16 Mei 2016   18:37 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari pertemuan selama dua hari dengan SMA Negeri 5  Surabaya, sepertinya  warga SMAN 4  Kota Bima, mulai iri dalam arti positif. Itulah sebabnya, sesi  perbincangan literasi  kian gereget, lalu hadirkan tanya, denan hrapan jawaban atas pertanyaan itu dapat dijadikan masukan berharga buat warga SMAN 4 Kota Bima.

Salah satu hal yang menggugah warga SMAN 4 Kota Bima adalah Motto dari SMAN 5 Surabaya itu yakni :  “Menjadi Sekolah Berbudaya Literasi Setara dengan Negara Maju Dunia “ , lalu, hadirlah sejumlah pertanyaan sbb: “Apa bukti bahwa MEMBACA ITU PENTING DAN BERMANFAAT?”, serta “Apa dampaknya jika sebuah bangsa tidak memiliki BUDAYA MEMBACA? “, dan seabrek pertanyaan yang muncul sehingga sesi  ini rada alot dalam pertemuan itu.

foto-ganggang-573995bc0f97732a135924d1.jpg
foto-ganggang-573995bc0f97732a135924d1.jpg
Pertanyaan-pertanyaan di atas dijawab tuntas oleh pembawa materi , Pak Sudirman dkk. Pertama,  Literasi dipahami sebagai kemampuan membaca dan menulis . Kedua, Literasi adalah seperangkat kemampuan mengolah informasi jauh di atas kemampuan mengurai dan memahami bacaan. Karena literasi mencakup bidang lain misal: matematika, sain, sosial dst (A.Cambell.I Kirsch.A Kolstad<1992), dan ketiga,  Literasi adalah inti atau jantungnya kemampuan siswa untuk belajar dan berhasil dalam sekolah dan sesudahnya.(Rod Welford

Lalu, Latar belakangnya, lanjut Pak Sudirman, adalah  IQRAyaituPerintah Membaca pada Al-Qur’an. Selajutnya terinspirasi oleh kata-kata bermakna dari  TAUFIQ ISMAI,Rabun Membaca – Pincang Menulis “. Ditambah lagi dengan kata bijak  Dr. ROGER FARR,“Tanpa membaca Pendidikan akan “Mati” ; Kata bijak dari  Dr. GLENN DOMAN,”Membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup “;  dan didukung juga oleh  SUPARTO BRATA,”Tantangan bangsa Indonesia ke depan mengubah dirinya dari masyarakat yang terkurang oleh tradisi kelisanan menjadi masyarakat yang bertradisi keberaksaraan (literacy)

Berawal dari pemikiran di atas, dibuatlahKESIMPULAN RISET :SISWA KITA ,TIDAK MEMBACA DAN TIDAK MENULIS; SISWA KITA RABUN MEMBACA DAN PINCANG MENULIS; KITA HARUS BERTEKAD UNTUK MENGUBAHNYA!

foto-deganggang-573995ee06b0bdd109a61d41.jpg
foto-deganggang-573995ee06b0bdd109a61d41.jpg
Simpulan tersebut , terjawan juga lewat  hasil penelitian  yang menunjukkan bahwa di Indonesia yterjadi  “TRAGEDI NOL BUKU”. Pertanyaannya, “MENGAPA ORANG INDONESIA (SEDIKIT, SANGAT SEDIKIT, LUAR BIASA SEDIKIT) MEMBACA BUKU?” Ternyata jawabannya,  (1). Kewajiban Membaca buku , kurang kalau tidak mau dikatak tidak pernah sama sekali; (2) Buku wajib tersedia di perpustakaan  sekolah , tapi tidak dipinjam. (3)  Bimbingan Menulis, kurang;  dan (4)Pengajaran  Sastra di Sekolah. Lebih dititkberatkan pada teorinya. Sementara prakteknya jarangdilakukan.

Sekedar contoh, perhatikan tabel berikut ini! KEWAJIBAN BACA BUKU SASTRA
 DI BERBAGAI NEGARA

SMA

KEWAJIBAN

BACA BUKU

 SMA THAILAND SELATAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun