Mohon tunggu...
Usman D. Ganggang
Usman D. Ganggang Mohon Tunggu... Dosen dan penulis

Berawal dari cerita, selanjutnya aku menulis tentang sesuatu, iya akhirnya tercipta sebuah simpulan, menulis adalah roh menuntaskan masalah

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sukaer Laran, Pantai Indah Pelepas Lelah di Belu-NTT

10 November 2014   05:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:12 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catatan Perjalanan Usman D.Ganggang

Teluk Gurita maupun Kolam Susu yang sudah lama dikenal dunia luar adalah panorama indah yang terletak di Pantai Utara Pelabuhan AtapupuKab.Belu Provinsi NTT, bahkan pernah dinyanyikan pemusik dan pencipta lagu, Koes Plus itu. Anda masih ingat lagu itu? Syairnya indah: /Bukan lautan hanya Kolam Susu/ Kail dan jala cukup menghidupi/ Tiada badai tiada taofan kau temui/Ikan dan udang menghampir dirimu/Orang bilang tanah kita tanah sorga tongkat kayu dan batu jadi tanaman//

Pelabuhan Atapupu -Belu (foto usman d.ganggang)

Ya, memang diakui, tapi tidak berarti objek wisata terindah lainnya tidak terdapat di sana. Salah satunya, adalah objek wisata Sukawer Laran terletak di bibir pantai sebelah Utara pelabuhan laut Atapupu. Objek wisata ini dijadikan tempat pelepas lelah oleh warga Kota Atambua dan sekitarnya bahkan ada yang datang dari Tmor Leste , Kota Kupang dan Alor.

Taman Sukaer Laran ini dikenal karena pasirnya putih. Lingkungannya aman dari gangguan, apalagi bagian keamanan di perbatasan antara Indonesia dan Negara Timor Leste itu siap siaga 24 jam. Di sini anak-anak dan orangtua bercengkeramah bersama. Setiap minggu, objek ini dipenuhi warga yang datang dari berbagai tempat.

Bagaimana menuju ke sana? Kalau Anda dari Kota Kupang ibukota Prov.NTT, boleh ikut bus, boleh ikut laut, bahkan boleh ikut pesawat turun di Lanud Haliwen Kota Atambua. Dari Kupang cukup ditempuh 7-8 jam karena jaraknya sekitar 326 km, tapi kalau pesawat,cuma 45 menit.Sedangkan kalau dari Kota Atambua Cuma 25 menit karena jaraknya sekitar 26 km lebih dekat dibanding dari Kupang, sekitar 326 km.

Kelebihan pantai yang disebut Taman Sukaer Laranini, sebenarnya terletak pada setting daerahnya. Pantainya landai, apalagi areal pantainya cukup luas. Di tengah daerah yang luas itu,tumbuh pohon – pohon perdu dan pohon asam yang rindang seakan – akan mendukung namanya yakni sukaer laran yang dalam bahasa daerahnya berasal dari kata sukaer berarti asam dan laran yang berarti kumpulan. Jadi Sukaer Laran itu bermakna pohon asam.

14155451881473054904
14155451881473054904

di Pantai Sukaer Laran -Belu-NTT (foto usman d.ganggang)

Objek wisata ini sangat cocok untuk berekreasi, terutama bagi pelajar, mahasiswa, dan wisatawan lainnya yang ingin melepas lelah. Di tempat ini pula dapat dipergunakan sebagai tempat olahraga seperti bola sepak, bola volley dan lain –lain.

Para pengunjung Taman Sukaer Laran ini biasanya setelah bermain – main di pantai mereka lalu terjun ke laut. Setelah puas, mereka juga mandi di kolam atau sumur – sumur yang tersedia. Sumur – sumur ini cukup memenuhi kebutuhan pengunjung. Airnya tidak asin .

Bagi para pelajar, Taman Sukaer Laran ini memang dipergunakan sebagai tempat pelepas lelah. Betapa tidak, setiap minggu taman ini dipadati para pelajar, baik dari Timor Tengah Utara (TTU), Soe, Kupang, Maliana, Atambua, maupun dari Timor Leste.

14155453441658012542
14155453441658012542

Sukaer Laran, juga tempat untuk acara perpisahan siswa dengan guru (foro Usman D.Ganggang)

Laut di pantai ini tidak dalam sehingga cocok untuk belajar berenang. Namun jangan coba –coba berenang ketika pasang naik, debur ombaknya tidak main – main, menggulung – gulung dan memecah pantai.

Taman Sukaer Laran ternyata, tidak sekedar tempat pelepas lelah, tetapi juga lepas pisah. Seperti halnya yang dialkukan oleh para siswa SMA Negeri 1 Kota Atambua yang mengadakan perpisahan dengan siswa kelas III di pantai ini. Acara lepas pisah di tempat ini menurut mereka akan lebih berkesan bila disbanding di sekolah atau tempat lain. Di samping itu juga hemat biaya.”Jadi,ada dua kegiatan sekaligus melepas lelah dan lepas pisah”, ujar Kepala sekolah SMA Negeri 1 Kota Atambua, Maternus Bili, B.Sc.

Biaya untuk masuk ke taman ini cukup murah Rp 1000/ orang. Untuk tempat beristirahat sambil minum kelapa muda banyak tersedia. Pengunjung dapat duduk – duduk santai di bawah pondok – pondok kecil yang dibangun untuk para pengunjung. (Laporan ini pernah dimuat di Majalah Indonesia Indah Taman Mini Jakarta Timur). ***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun