Mohon tunggu...
Usman
Usman Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Guru PKN SMKN 1 Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

"Antasari is Back!"

22 Februari 2015   13:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:43 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa saat setelah dilantik menjadi Pelaksana Tugas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Taufiequrachman Ruki, menabuh genderang perang melawan korupsi, Bunyinya: Ruki Is Back!!!

Pesan itu mungkin saja dimaksudkan sebagai kiriman kepada koruptor untuk menunggu giliran ditangkap KPK. Atau  mungkin juga, itu adalah sinyal kepada "calon" koruptor agar tidak melakukan korupsi. Ruki sedang melancarkan serangan ke urat saraf para koruptor. "Ruki telah kembali memimpin KPK, kalian para koruptor harus siap-siap, tidak lama lagi giliran anda yang jadi penghuni Rutan Pondok Bambu."

Jika benar dugaan di atas sebagai makna dari pesan Ruki, maka sungguh muatan kalimat dalam bahasa Inggris itu mestinya membuat para koruptor gemetar ketakutan. Tapi, mungkinkah para koruptor gemetaran lantaran ketakutan ketika mendengar pesan itu?

Jawaban yang pasti tentu hanya para koruptor dan Tuhan yang tahu. Penulis, juga Anda hanya bisa menduga-duga efek pesan tersebut terhadap koruptor. Hanya saja, sejujurnya, kuat dugaan penulis, koruptor malah akan menari-nari di atas gendang yang ditabuh sang Ketua KPK baru. Saya sangat kuatir genderang yang ditabuh Ruki sebagai tanda dimulainya perang itu, oleh koruptor justru dianggap sebagai pertanda dimulainya kebebasan.

Maaf, bukan tidak percaya pada kemampuan Ruki. Sebagai mantan pimpinan KPK dan mantan petinggi Polri tentu dia punya banyak kualitas untuk menjadi seorang pemimpin. Namun, kondisinya yang bisa menuntaskan kepemimpinannya di KPK di masa lalu dengan relatif landai-landai saja membuat penulis meragukan kegigihan Ruki dalam perang melawan korupsi.

Sederet fakta telah dengan gamblang memberikan gambaran pada kita, bahwa pimpinan KPK yang garang melawan korupsi pasti akan mendapat banyak musuh serta serangan balik yang tak kalah sengit dari koruptor. Bagaimana dulu Antasari, Bibit dan Candra mendapat serangan balik rasanya cukup bagi kita untuk dijadikan sebagai contoh. Apalagi jika ditambah dengan kejadian paling mutakhir yang menimpa Bambang dan Samad membuat penulis semakin yakin bahwa ancaman serangan balik selalu ada bagi mereka yang serius melawan korupsi.

Sebegitu jagokah Ruki sehingga luput dari serangan serupa di masa lalu? Entahlah, yang jelas penulis menjadi demikian tidak percaya diri menggantungkan harapan terlalu tinggi bahwa progres pemberantasan korupsi akan lebih baik di periode kedua Ruki menjadi ketua KPK.

Mendengar pesannya saja, penulis terus terang kurang yakin dan menganggap itu hanyalah bagian dari polah gagah-gagahan sang ketua KPK baru saja. Gaungnya tentu akan terasa berbeda jika yang kembali memimpin KPK adalah Antasari Ashar dan menutur: Antasari is Back?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun