Mohon tunggu...
Uswatul Fitriyah Osadi
Uswatul Fitriyah Osadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Instagram @pesan.us

I'm happy, hurting and healing at the same time..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pembelajaran Nilai dan Moral untuk Si Anak

7 April 2017   21:10 Diperbarui: 8 April 2017   05:00 1875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Nilai merupakan sebuah tingkah laku abstrak yang ada dalam pikiran anak yang menjadi  pedoman, pendorong tingkah laku dalam hidup serta komitmen positif untuk mempertimbangkan tindakan dan tujuan tertentu. Anak remaja yang merasa dirinya memiliki nilai adalah remaja sudah merasakan akan pentingnya fungsi nilai dalam kehidupan bermasyarakat dan mengembangkan nilai-nilai tersebut diperlukan sebagai pedoman, pegangan, atau petunjuk dalam hidupnya untuk menumbuhkan jati diri menuju kepribadian yang mandiri dan siap. Pembentukan nilai-nilai baru ini dilakukan dengan cara meniru/imitasi terhadap orangtua, lingkungan tokoh-tokoh tertentu.

Perkembangan moral anak dan remaja merupakan hal yang penting, tidak hanya untuk pencapaiannya tetapi juga untuk kesuksesannya di semua bidang. Masalah pada remaja sering terjadi dan semakin meningkat setiap tahunya diwarnai oleh pelanggaran aturan, mengganggu orang lain, kekasaran, pemaksaan, ketidak-pedulian, tidak peduli baik atau buruk, perilaku yang boleh atau tidak boleh dilakukan. Banyak masalah  juga yang diselesaikan dengan kekerasan, adu kekuatan fisik, karena “siapa kuat dialah yang hebat”. Anak yang tidak memiliki simpati atau empati, kurang menghargai orang lain, tidak memiliki toleran dan kurang memiliki keinginan untuk menolong temannya dapat dinyatakan sebagai anak yang rendah kesadaran moralnya (Bukhim, 2008). Sedangkan kesadaran moral itu adalah kemampuan anak memahami kebenaran dari kesalahan dan memiliki rasa hormat serta sopan santun.

Untuk mempelajari nilai serta moral dapat menggunakan metode melalui bentuk VCT (Value Claritifacion Tehnique) dan BMI (Building Moral Intellegence) dalam pembelajaran.

Pengertian dari VCT adalah sebuah metode yang menanamkan nilai agar peserta didik mendapatkan kejelasan atau salah satu teknik pembelajaran yang dapat memenuhi tujuan pancapaian pendidikan nilai. Menurut Sanjaya (2010) menjelaskan tujuan penggunaan VCTsebagai berikut : a) mengetahui dan mengukur tingkat kesadaran siswa tentang suatu nilai, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pijak menentukan target nilai yang akan dicapai, b) menanamkan kesadaran siswa tentang nilai-nilai yang dimiliki baik tingkat maupun sifat yang positif maupun negatif untuk selanjutnya ditanamkan ke arah peningkatan dan pencapaian target nilai,c) menanamkan nilai-nilai tertentu kepada siswa melalui cara yang rasional (logis) dan diterima siswa, sehingga pada akhirnya nilai tersebut akan menjadi milik siswa sebagai proses kesadaran moral bukan kewajiban moral, d) Melatih siswa dalam menerima menilai nilai dirinya dan posisi orang lain, menerima serta pengambil keputusan terhadap suatu persoalan yang berhubungan dengan pergaulannya dan kehidupan sehari-hari.

Sedangkan maksud dari Building Moral Intellegence (kecerdasan moral) adalah kemampuan anak mengolah suatu masalah untuk memahami benar dan salah, serta memiliki pendirian yang kuat untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan norma moral. Karena patokan kecerdasan seorang anak tak lagi dilihat dari IQ (Intellegence Quotient) semata, tetapi juga EQ (Emotional Quotient), SQ (Spiritual Quotient), hingga CQ (Creativity Quotient). Kecerdasan moral ini terbangun dari tujuh kebajikan utama yang bisa diajarkan supaya anak akan menjaga sikap yang baik seumur hidup, antara lain: Empati, hati nurani, kendali diri, kebaikan hati, toleransi, dan adil.

BEKAL sukses seorang anak kelak tak hanya ditentukan oleh isi ‘otaknya’ tetapi juga ‘isi hatinya’.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun