Mohon tunggu...
Devy Arysandi
Devy Arysandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Remahan Rakyat

Masih memanusiakan manusia dengan cara manusia hidup sebagai manusia yang diciptakan Tuhan untuk menjadi manusia sebaik-baiknya manusia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Volunteer Menjadi Pelopor Pendidikan Nasional di Masa Pandemi

2 Agustus 2021   21:47 Diperbarui: 2 Agustus 2021   21:54 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sistem pendidikan menjadi bidang yang sangat terdampak pada pandemi Covid-19 ini. Dimana seluruh aspek pendidikan merasakan kesulitan dalam melangsungkan proses pembelajaran karena kekhawatiran akan kasus Covid-19 yang semakin meningkat.

Adapun langkah yang telah digunakan untuk tetap memberikan pendidikan kepada anak-anak dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19, yakni dengan mengalihkan proses pembelajaran sebelumnya yang berbasis luring menjadi berbasis daring.

Bermodalkan buku-buku elektronik, sumber belajar digital, seperti pemaparan materi melalui video dan pembelajaran di kelas yang dialihkan melalui zoom atau google meet. Disertai juga dengan pemberian kuis secara terstruktur, guna memantapkan pemahaman pelajar dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Di dalam proses pengalihan tersebut, dibutuhkan langkah perspektif dan persuasif dari lingkungan, terutama orang tua sebagai pihak terdekat dengan anak-anak. Mau tidak mau, para orang tua harus mau turun tangan dalam menghadapi anak-anaknya selama proses belajar dari dan melalui platform yang telah ditentukan. 

Sebab, urgensi yang mengharuskan keadaan berubah 180 derajat seperti saat ini, sangat membutuhkan peran serta dari seluruh pihak, yakni pihak sekolah, pelajar, dan orang tua, serta lingkungan pembelajaran. 

Selain itu, diperlukan tempat dan waktu yang kondusif untuk memberikan rasa nyaman bagi anak-anak yang terbiasa dengan kelas teratur dan tertib.

Komunikasi adalah kunci untuk mencegah miskomunikasi di tengah isolasi.

Saatnya Bergerak Membangun Negeri

Peran para volunteer dalam meningkatkan kesadaran pendidikan di tengah masyarakat, terutama terkait situasi New Normal yang sudah mulai direalisasikan adalah dengan memberikan gerakan yang nyata untuk mau terjun mengambil peran dalam memberikan asupan moril maupun materil terkait pembelajaran anak-anak sekolah.

Kami sebagai volunteer akan memberikan arahan berupa sosialisasi yang dilakukan dari kedua sisi. 

Sebab, fakta di lapangan menunjukkan keadaan yang ironis dengan ditemukannya sikap apatis dari mayoritas penduduk, terutama anak-anak sekolah yang kurang termotivasi untuk belajar, bahkan tidak sedikit dari mereka yang memilih bermain di sela-sela bersekolah dengan hanya menitipkan absen dengan istilah "setor muka" jika diabsen satu per satu. Tentunya, hal ini akan sangat memperburuk kualitas pendidikan dan menurunkan tingkat kecerdasan anak-anak.

Oleh karena itu, kami lebih mengambil peran dengan dekat kepada masyarakat dan anak-anak dalam meningkatkan kesadaran pendidikan. Disertai edukasi yang menarik untuk memberikan pemahaman terkait situasi New Normal yang mulai direalisasikan. 

Pemahaman tersebut, dapat diterapkan dari diri sendiri, orang lain, dan lingkungan, misalnya saja dengan memberikan arahan 3M dan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, serta turut menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas, ketika bersosialisasi kembali di tengah masyarakat. 

Sehingga, pelajar dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi era Hybrid yang akan dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan.

Sinergitas Kerja yang Dibutuhkan Harus Segera Terjalin

Solusi yang diberikan oleh pemerintah terkait kondisi pendidikan di tengah situasi saat ini, salah satu contohnya dengan pemberian sarana dan prasarana pembelajaran yang menarik, yakni dengan adanya tembok-tembok di jalan umum yang diperuntukkan sebagai media pembuatan mural edukatif. 

Kegunaan dari mural tersebut adalah sebagai salah satu media pembelajaran yang menarik bagi anak-anak karena dapat bermain dan tetap mendapatkan pembelajaran inspiratif dari permainan warna dan bentuk. Selain itu, pemerintah juga menggalakan donasi berupa pemberian kuota untuk membantu para siswa, guru, dan civitas akademika lainnya. Guna memperlancar jalannya sarana dan prasarana berbasis daring yang saat ini dilakukan.

Inovasi yang terpikirkan dari para volunteer untuk pendidikan di masa adaptasi kebiasaan baru Covid-19 adalah dengan menghadirkan sarana pembelajaran yang transformatif, komunikatif, inspiratif, dan tentunya menarik.

Sebab, mengingat rendahnya angka minat membaca dan belajar di kalangan anak-anak. 

Lebih baik, untuk mengalihkan sarana pembelajaran manual, kepada siaran digital, seperti pemberian video pembelajaran menarik dan penggagasan aplikasi belajar yang tidak terlalu mengikat. Akan tetapi, dapat memberikan kontribusi kepada hasil kecerdasan para pelajar. Salah satunya, dengan memberikan sisi edukasi kepada aplikasi yang kerap digunakan, seperti instagram dan tiktok.

Diharapkan dengan adanya sinergitas kerja dari seluruh pihak dapat membantu kebangkitan dunia pendidikan di masa pandemi. Demi tercapainya tujuan dan cita-cita, serta senyuman dari mereka yang menjadi generasi emas Indonesia. 

Meskipun, terkekang kita harus tetap semangat meraih bintang demi masa depan gemilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun