Mohon tunggu...
Ismail Marzuki
Ismail Marzuki Mohon Tunggu... Dosen - Hidup ini layaknya cermin, apa yang kita lalukan itulah yang nampak atau kita hasilkan

Memiliki banyak teman adalah kebahagiaan yang tak terkira. Senyum selalu dalam menjalani hidup akan memberi makna yang membekas dalam tiap bait hari-hari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merancang Proyek Antologi Puisi dan Cerpen bersama Mahasiswa Papua

3 November 2022   15:24 Diperbarui: 3 November 2022   15:33 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepat pukul 14.10. Kami memulai pembelajaran. 

Kali ini tentang Sastra Digital 2. Di semester sebelumnya mereka sudah mendapatkan pembelajaran tentang Sastra Digital 1. Mereka sudah mengenal apa itu sastra dan apa itu digital? 

Mereka sudah tahu bahwa tujuan mata kuliah ini adalah "mahasiswa bisa memahami bahawa peran digital sebagai sarana mendekatkan pembaca dengan sastra dengan perantara digital".

Tentu dalam praktiknya, perkulihan tidak hanya memahamkan mahasiswa tentang peran digital. Mahasiswa harus bisa menjadi bagian orang yang berperan dalam mendekatkan sastra dengan perantara digital. Mereka harus dicetak sebagai pemain. Jangan sampai mereka hanya menjadi komsumsi sastra. Keterampilan khusus terutama dalam menulis sastra harus terbangun lewat mata kuliah ini.

Saat ini kami menggunakan Kompasiana.com sebagai pilihan terbaik dalam mendekatkan masyarakat dengan sastra. Lebih-lebih di kompasiana ada genre fiksiana tersendiri. Di satu sisi kompasiana sendiri sebagai platform digital yang sangat terkenal di Indonesia. 

Untuk di wilayah Papua, ini mungkin sebagai media yang hanya di dengar atau website yang terciduk memberikan materi saat mahasiswa mencari materi kuliah. Sekarang harus beda ceritanya. Mahasiswa harus bisa menjadi pemain.

Aku selalu memberikan semangat pada mahasiswaku. Dengan sangat bersemangat aku mengatakan "Jika orang Jakarta bisa menulis di Kompasiana, maka kita juga bisa. Karena kompasiana.com memberikan keleluasaan untuk berbagi". 

Awalnya aku meragukan pernyataanku ini. Namun aku bersama mahasiswa yang tadinya sangat gaptek, membuktikan bahwa kami bisa menulis juga di Komasiana.com. Akhirnya di semester lalu kami berhasil mengisi tulisan-tulisan menarik. Bahkan banyak menjadi tulisan yang dipilih oleh kompasiana.

Hari ini aku bersama mahasiswa merancang proyek yang lebih berkesan dibandingkan sebelumnya. Kami menargetlkan ada kumpulna cerpen dan puisi yang bisa kami terbitkan.  Sungguh ini sangat menantang bagi kami. Dan asiknya, mahasiswaku juga sangat tertarik dan tertantang untuk mewujudkannya.

Tak menunggu lama, aku langsung merancang perkuliahanku dengan model Project base Learning. Pertama-tama mahasiswa aku arahkan membuat kelompok. Setiap kelompok minimal ada 5 mahasiswa yang akan berkerja sama. Pembagian kelompok berjalan dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun