Mohon tunggu...
Arifin Usman
Arifin Usman Mohon Tunggu... -

Hospitality Law

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Suci Dalam Pikiran, Perkataan dan Perbuatan (Apa yang Diucapkan Jokowi adalah Apa yang Dipikirkannya dan Itu Pasti Akan Dilakukannya)

4 Juni 2014   16:14 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:24 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14018479991426891290

Menarik memang membahas tentang butir ke sepuluh dasa dharma Pramuka ini, dimana disitu tersirat bahwa jika kita berfikir tentang suatu hal, maka perkataan kita akan mengatakan suatu hal tersebut dan otomatis dalam perbuatan kita dan apa yang kita lakukan, kerjakan menggambarkan dan mengimplementasikan suatu hal itu tadi. dalam pikiran seorang yang ada dibenaknya contoh memikirkan mobil maka dia akan berdoa, berkata kepada orang-orang terdekatnya untuk dapat membeli mobil, mengatakan kepada sales atau temen-temenya tentang harga mobil dan bagaimana kendaraan roda empat yang bagus untuknya dan lain-lain, lalu begitu kesempatan tiba, dananya cukup untuk membeli mobil maka otomatis begitu tiba waktunya hal yang pertama dilakukan adalah membeli dan mendapatkan mobil, analogi sederhana dan sangat mudah dipahami siapapun.

ORASI
dalam kesempatan dimuka publik seorang calon pemimpin akan memiliki waktu dimana dia dilihat, dinilai dan dikagumki atau dicaci bahkan dimaki terkait dengan orasi yang diucapkannya, dia menjanjikan apapun dalam kesempatan tersebut publik akan menilai dan menagihnya, lalu apa yang menjadi dasar pemikiran dari seorang pemimpin melakukan tema dalam orasinya dipengaruhi oleh pikiran dan perbuatan nya di masa lalu. bisa dikatakan orasi ataupun pidato yang disampaikan secara resmi merupakan cerminan kualitas pemikiran seseorang, baik dan buruknya dia dan karakter didalamnya.

GESTUR TUBUH
beberapa kesempatan kepada calon pemimpin akan dilihat juga gestur tubuh dan body languange nya, dimana jika seseorang dapat mengendalikan gestur tubuhnya, rileks dan tidak nervous berlebihan maka jika dia menjadi pemimpin kelak dimana dia akan bertemu dengan begitu banyak pemimpin dengan segala kharisma dan wibawa nya, ketidak mampuan pemimpin dalam menghandle gestur tubuhnya dan kegrogiannya akan menjadikannya seorang pemimpin yang terlihat bodoh atau tidak berkharisma.

Pemimpin itu contoh dan bukti nyata apa yang dipikirkan, dikatakan dan dilakukannya menjadi bahasan seluruh rakyatnya, cerminan ataupun wakil kita dimata dunia, jika dia tidak mampu menunjukannya maka dia gagal menjadi pemimpin.

Apa yang terjadi dalam deklarasi pemilu berintegritas damai di sebuah hotel yang dihadiri oleh hampir seluruh kepala departement dan TNI - POLRI, dimana seluruh mata rakyat Indonesia melihat dan menyaksikannya, dalam kesempatan itu kedua calon presiden diberikan waktu 5 menit untuk menyampaikan pidatonya.

capres no urut 1 prabowo dan didampingi cawapres nya melakukan pidato yang jelas, maksudnya, bagus kata demi katanya rinci dan detail berisi tentang ajaran demokrasi yang sesungguhnya, dan himbauan kepada para pendukungnya untuk sama-sama mewujudkan demokrasi dan pemilu yang damai, dimana jika pun tidak terpilih rakyat selaku mpemegang kedaulatan mutlak dia dan team suksesnya serta seluruh pendukungnya akan menerima dengan lapang dada menjadi rakyat yang mendukung pasangan lain yaitu Jokowi dan JK, karena menurutnya jokowi dan jk adalah saudara dia dan dia yakin mereka mampu memimpin Indonesia kearah yang lebih baik, dimana mereka berdua dia yakin merupakan putera-putera terbaik negeri ini.

capres no urut 2 mendapatkan giliran menyampaikan pidatonya, muka dan gestur tubuh yang sangat kaku dan grogi jelas terpampang terlihat dan begitu jelas, dibuka dengan ucapan terima kasih serta sholawat yang terbata-bata, dia mengatakan demokrasi itu harus bahagia dan tidak adanya intimidasi dan pemilu harusnya mensejahterakan dan bukan mencelakakan, maksud pidato darinya tidak jelas, ucapannya tidak ada rinciannya dan hal ini begitu terlihat bedanya antar capres yang ada mengenai kualitas pemikiran masing-masing ca[res.

saya tidak bermaksud mengarahkan para pemilih untuk memilih capres tertentu, tetapi ada baiknya ini dijadikan pertimbanga :
1. Kemampuan berkomunikasi didepan publik (Pidato) merupakan cerminan kepintaran seseorang apalagi pemimpin dalam hal ini Prabowo memilikinya.
2. kemampuan mengatasi masalah pribadi (Grogi, kaku, tidak rileks) merupakan skill individu yang harusnya dimiliki oleh pemimpin apalagi capres karena ini merupakan modal dasar bagi dia berhubugan dengan para pemimpin negara lainnya, dalam hal ini jokowi tidak mampu mengatasi itu, bagaiimana dia mengatasi hal yang lebih besar dibanding itu ?
3. akhirnya apa yang dalam pikiran akan terucap dalam perkataan dan dilakukan, kita bisa nilai dalam hal ini visi misi prabowo untuk mendapatkan mandat rakyat jelas membangkitkan indonesia agar dapat tampir dalam kancah dunia, dan disisi lainvisi misi Capres yang diusung PDIP tidak jelas kemana..

pemikiran seseorang yang merangkul semua pihak bisa kita dapatkan dalam pidato prabowo
terima kasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun