Saat menulis ini saya masih OTW, di dalam bis, setelah mengikuti aksi Indonesia Melawan Genosida tadi pagi di Patung Kuda, Monas, Jakarta.
Saya tidak melakukan apa-apa, hanya datang - berangkat pukul 21.00 tadi malam - dan duduk mengikuti rangkaian acara sampai pukul 09.30. Lalu kembali pulang. Begitupun peserta yang lain.
Saat perjalanan pulang ini banyak kiriman foto-foto aksi tadi di beberapa grup Whatsapp.
Masya Allah. Saya tidak mengira, aksi tadi ternyata dihadiri ribuan orang. Di lihat dari atas, hasil kamera drone, peserta aksi bagaikan ribuan semut putih.
Saya, dan peserta yang lain, tidak melakukan apa-apa. Kami datang atas dasar kepedulian kepada kondisi saudara-saudara kita Palestina sana, yang mengalami genosida terutama di dua tahun terakhir. Sejak 7 Oktober 2023.
Kami berharap aksi ini dapat mendesak pemerintah Indonesia untuk segera, secara real, membantu mempercepat kemerdekaan Palestina.
Foto-foto aksi tersebut membuktikan bahwa saat bersama, bersatu padu, maka kesendirian menjadi kekuatan yang dahsyat. Selama kepedulian masih bersemayam dalam hati, kemudian keluar berupa doa. Maka itu akan menjadi jutaan doa yang diucapkan.
Begitupun, saat kita peduli lalu berdonasi semampunya, maka itu akan menjadi triliunan donasi untuk membantu mereka.