Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pemimpin yang Tidak Dikenali Rakyatnya

6 September 2025   11:35 Diperbarui: 6 September 2025   11:35 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam sudah melewati puncaknya saat dua sosok berjalan di lorong-lorong sempit, di antara rumah-rumah yang menunjukkan pemiliknya bukan orang kaya.

"Alhamdulillah... ya Amirul Mu'minin, sepertinya keadaan aman dan masyarakat hidup tenang. Sudah lebih dari setengah kampung ini kita telusuri, apakah sebaiknya kita kembali?" tanya salah seorang dari dua sosok tersebut. Yang bertanya berjalan selangkah di belakang sosok yang ditanya.

Yang ditanya, yang berjalan di depan, tidak segera menjawab. Meneruskan langkahnya dengan tetap pelan, seperti tidak ingin mengeluarkan suara yang akan menggangu orang-orang yang sedang tidur.

Yang bertanya mau tidak mau mengikuti langkah sosok yang dipanggilnya Amirul Mu'minin.

Setelah beberapa jenak, yang disebut Amirul Mu'minin menjawab, "Baiklah, Jarud. Kita pulang. Aku sekarang merasa tenang setelah melihat sendiri rakyatku hidup tenang."

Namun, saat kedua sosok itu berjalan keluar kampung. Mereka mendapati satu rumah yang masih terlihat nyala api di dalamnya.

"Jarud, menurutmu mengapa pemilik rumah itu masih masak di tengah malam begini."

"Entahlah, Amirul Mu'minin. Sebaiknya kita dekati saja rumah itu, dan lihat apa yang dilakukan pemilik rumah."

Keduanya pun mendekati rumah itu dengan mengendap-endap.

"Jarud, coba kau intip ke dalam rumah!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun