Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Virus Scroll, Pembunuh Waktu Membuat Hidup Tak Berguna

2 Agustus 2025   09:23 Diperbarui: 2 Agustus 2025   09:23 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita pasti pernah merasa seharian sibuk, aktivitas padat, dan seolah gak ada jeda. Tapi anehnya, pas direfleksi, ternyata kerjaan gak terlalu banyak, target juga belum semua tercapai. Saat tersadar... ternyata bukan sibuk yang bikin waktu kita habis, tapi... sibuk scroll tanpa arah.


Scroll Instagram, TikTok, Twitter. Buka satu, lanjut ke yang lain. Scroll lagi. Scroll terus. Niatnya, sih, cuma "liat-liat sebentar," ujung-ujungnya udah dua jam lewat, dan kita bahkan gak bisa inget barusan abis liat apa aja.
Dan ini bukan cuma kita, ya. Ini sudah fenomena.

Kenapa Kita Bisa Kecanduan Scroll?


Gadget di tangan. Tapi kendali... entah di mana.
Sebagian orang mungkin berpikir, "Ah, ini cuma hiburan doang." Tapi jujur deh, siapa yang benar-benar bisa berhenti di lima menit pertama? Kita ngerasa kita yang megang HP, padahal seringnya HP yang 'megang' kita.


Scroll-scroll itu kelihatannya receh, tapi sebenarnya nge-trigger hormon dopamin. Itu hormon yang bikin otak seneng setiap kali nemu konten baru, lucu, menarik, bahkan absurd. Dan platform media sosial ngerti banget cara bikin kita betah. Mereka ngasih kejutan demi kejutan buat bikin kita terus geser layar.

"Kita sering merasa sibuk, padahal cuma tenggelam dalam scroll tanpa arah. Bukan hidup yang padat, tapi perhatian yang terpecah."

Masalahnya, makin sering kita larut, makin kabur batas antara hiburan dan pelarian. Kita merasa sibuk, padahal cuma tersesat di dunia digital. Dan sialnya, setelah scroll panjang, kita gak merasa lebih bahagia. Kadang malah hampa, cemas, dan jadi ngebandingin hidup sendiri sama hidup orang lain yang kelihatan sempurna (padahal itu cuma highlight doang).

Dampaknya Gak Main-Main


Waktu kebuang, iya. Tapi lebih dari itu, fokus jadi rapuh, otak gampang lelah, energi mental terkuras. Kita jadi sulit menikmati momen, karena kepala sibuk nunggu notifikasi baru.
Yang paling bahaya: kita kehilangan kesadaran kecil. Kesadaran tentang apa yang sedang kita lakukan, kenapa kita melakukannya, dan apa dampaknya buat hidup kita.

"Jempol kita mungkin terus bergerak, tapi hidup bukan tentang layar yang berganti, melainkan kesadaran yang hadir di setiap momen."

Lalu, Gimana Caranya Balik Pegang Kendali?


Tenang, kita bisa mulai dari langkah kecil.


1. Tanyakan dulu: "kita buka HP ini buat apa?"


Setiap kali mau buka gadget, kasih jeda satu detik dan tanya: Tujuannya apa?
Kita sering buka HP cuma karena... kebiasaan. Padahal kalau ada niat jelas, kita lebih gampang berhenti saat tujuan tercapai.


2. Ubah posisi aplikasi pemicu scroll


Pindahin ke folder, sembunyikan dari layar utama, kasih nama lucu kayak "Perangkap Waktu" atau "Beneran Mau Buka Ini?". Tujuannya buat nge-rem refleks otomatis.


3. Pasang timer saat buka medsos


Scroll boleh, tapi pasang batas waktu, jika perlu pake alarm. 10-15 menit cukup lah. Lebih dari itu, biasanya bukan lagi cari hiburan, tapi udah masuk zona pelarian.


4. Jeda digital itu penting


Cobain deh: 30 menit pertama setelah bangun jangan buka HP. Atau 1 jam sebelum tidur jauhkan layar. Waktu-waktu ini krusial buat menjaga kejernihan pikiran.


5. Ganti kebiasaan scroll dengan hal lain
Daripada buka IG, coba tulis jurnal, baca buku 2 halaman, atau sekadar denger lagu sambil duduk tenang. Lama-lama, otak terbiasa cari "ketenangan," bukan "gangguan."


6. Kasih ruang untuk bosan


Serius, bosan itu sehat. Dari kebosanan lahir ide, kreativitas, dan kesadaran. Jangan isi semua kekosongan dengan layar. Rasakan hening. Rasakan hidup.

"Waktu kita bukan cuma untuk dihabiskan. Ia untuk dihidupi. Dan itu dimulai saat kita berhenti scroll, lalu kembali melihat ke dalam."

Saatnya Pegang Lagi Kendali Hidupmu


Gadget bukan musuh. Media sosial juga gak salah. Tapi kalau kita gak sadar, kita bakal kehilangan waktu, fokus, bahkan jati diri di dalamnya.


Kita gak butuh detox digital yang ekstrem. Kita cuma butuh satu hal: kesadaran. Kesadaran bahwa waktu kita terlalu berharga buat dibuang cuma buat liat orang lain joget, pamer, atau debat gak jelas.


Mulailah dari satu keputusan kecil. Satu perubahan kecil. Karena dari situlah hidup yang lebih bermakna bisa dimulai lagi.


Bagaimana, siap, Bro?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun