Di hari ke-25 ini, kita akan menyelami dalamnya makna dari hikmah ke-4 kitab Al-Hikam.
"Istirahatkan dirimu dari kesibukan mengatur apa yang sudah diatur oleh Allah. Karena engkau tidak perlu ikut campur dalam urusan yang bukan menjadi tanggung jawabmu.
Kita hidup di zaman yang serba sibuk. Pagi-pagi kita telah disergap pikiran tentang pekerjaan, biaya hidup, masa depan anak-anak, cicilan, kesehatan, bahkan urusan yang belum tentu terjadi. Kita merasa harus mengatur segalanya, seolah tak ada yang bisa menjamin kehidupan ini kecuali usaha dan kecemasan kita sendiri.
Namun di tengah kecamuk itu, datanglah suara hikmah dari Imam Ibn 'Athaillah, seorang wali dan ulama besar sufi dari abad ke-7 Hijriyah.
Banyak Hal yang Allah Sudah Atur Tanpa Kita Sadari
Setiap hari, jantung kita berdetak tanpa kita perintahkan. Paru-paru kita bekerja tanpa perlu kita pikirkan. Otak, syaraf, sistem metabolisme tubuh, semuanya bergerak rapi, padahal kita tidak ikut campur dalam pengaturannya.
Begitu pula dengan rezeki, jodoh, ujian hidup, dan kematian, semuanya telah berada dalam wilayah takdir Allah, bukan tanggung jawab kita untuk mengendalikannya. Allah SWT berfirman dalam QS. Hud ayat 6:
"Dan tidak ada satu makhluk melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang menjamin rezekinya." (QS. Hd: 6)*
Maka, mengapa kita sibuk mencemaskan sesuatu yang telah Allah jamin?
Syekh Ibn 'Ajibah dalam syarahnya menjelaskan