Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Kita harus Membantu Palestina? (1)

22 Februari 2025   10:46 Diperbarui: 22 Februari 2025   10:46 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota Kudus dan al-Quds / sumber: sindonews

Selanjutnya, kesakralan Palestina juga bisa dilihat dari keberadaan masjidil Aqsho. Selain menjadi tujuan isro Rasulullah, sebagaimana dijelaskan di atas, masjidil Aqsho juga sering disebut sebagai masjid pertama, masjid kedua, dan masjid ketiga. Apa maksudnya?

Disebut masjid pertama karena ia menjadi qiblat pertama umat Islam. Disebut kedua, karena menjadi masjid tertua kedua setelah masjidil Haram. Dan disebut ketiga, karena ia menjadi masjid ketiga yang disunahkan untuk dikunjungi (syaddurrihaal), setelah Masjidil Haram dan masjid Nabawi.

Sebagaimana dijelaskan dalam hadist berikut, Rasulullah SAW bersabda:

"Salat di masjidil Haram lebih utama dibanding 100.000 salat di tempat lain. Salat di masjidku ini (masjid Nabawi) lebih utama dibanding 1.000 salat di tempat lain. Dan salat di masjidil Aqsho lebih utama dibanding 500 salat di tempat lain." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Ikatan Sejarah

Yang saya maksud ikatan sejarah, adalah bukti sejarah yang menunjukkan adanya relasi antara Indonesia dengan Palestina. Sebagai warga negara Indonesia tentu kita tidak boleh melupakan sejarah yang ini.

Berbicara sejarah Islam di nusantara tidak bisa dilepaskan dari sejarah Wali Songo. Istilah Wali Songo masih banyak yang salah mengartikan sebagai sembilan orang wali penyebar Islam di nusantara, yaitu Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim), Sunan Ampel (Raden Rahmat), Sunan Bonang (Maulana Makhdum Ibrahim), Sunan Drajat (Raden Qasim), Sunan Kudus (Ja'far Shadiq atau raden Undung), Sunan Giri (Raden 'Ainul Yaqin), Sunan Kalijaga (Raden Sahid), Sunan Muria (raden Umar Said), dan Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah).

Padahal, wali songo bukan hanya sembilan tokoh yang disebutkan di atas. Mereka -- sembilan sunan tersebut -- hanya satu dari beberapa angkatan (tim dakwah) yang masing-masing angkatan berjumlah sembilan orang.

Dikutip dari laman minanewsnet di artikel berjudul 'Sejarawan: Walisongo Utusan Khilafah Turki Usmani', menurut ahli Sejarah dan budayawan Jawa, Muhammad Jazir ASP, "Ada tujuh angkatan yang masing-masing jumlahnya sekitar sembilan orang. Mereka semua dari berbagai negara seperti Palestina, Myanmar, Filipina, Turki, China, dan Maroko."

Jadi, sejak lama wilayah nusantara -- khususnya Jawa -- menjadi perhatian Khalifah untuk menjadi tujuan perluasan dakwah Islam.

Selain keberadaan Wali Songo, keterikatan kita -- Muslim Indonesia -- dengan Palestina juga dibuktikan dengan keberadaan kota Kudus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun