Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Hamzah bin Abdul Muthalib Gugur

8 April 2023   11:56 Diperbarui: 8 April 2023   11:52 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sosok Hamzah dalam film The Message/sumber: harapankitacom

"Ya Rasulullah .... sebaiknya anda tidak usah melihat mayat Hamzah," begitu Ali bin Abi Thalib menyarankannya, ketika dia mendengar Hamzah bin Abdul Muthalib gugur sebagai syuhada.

"Kenapa wahai Ali?" penasaran Rasulullah bertanya.

Ali bin Thalib tidak menjawab, hanya menundukkan wajah. Sahabat-sahabat yang lain pun yang saat itu duduk mengelilingi Rasulullah, terdiam. Semua terdiam, seperti memberi waktu pada angin untuk bersuara menyertai semilirnya. Sikap sahabat-sahabatnya ini justru mengundang pertanyaan sekaligus kekhawatiran. Mendengar kabarnya saja bahwa Hamzah gugur telah membuatnya sedih, sekarang mereka melarangnya untuk melihat jasad Hamzah.

Keingintahuan memang sesuatu yang tidak bisa dibendung. Semakin ditahan semakin bertambah energi untuk mendobraknya. Itu yang membuat Ali bin Abi Thalib dan beberapa sahabat akhirnya mengantar Rasulullah ke arah dimana jenazah Hamzah bin Abdul Muthalib tergeletak, setelah Rasulullah terus mendesaknya. Rasulullah berjalan terseok karena beberapa lukanya masih mengeluarkan darah, terutama mulut yang beberapa giginya rontok. Sementara tumpukan mayat prajurit kedua pihak menambah repotnya berjalan.

Melorot bagai semua tenaga hilang, tersimpuh tubuh Rasulullah begitu melihat kondisi Hamzah bin Abdul Muthalib. Berlipat kesedihan dirasakan Rasulullah. Hamzah bin Abdul Muthalib, pamannya, adik dari ayahnya, karena usia yang tidak berbeda jauh, membuat mereka berdua seperti adik kakak, bukan sebagai paman dan keponakan.

Kalau saja yang di hadapannya itu mayat seekor kambing, yang perutnya terkoyak mulai dari ujung bawah leher sampai ke pusar, isi perutnya terburai sehingga darah dan usus memerahi tanah di sekitarnya, mungkin dia dapat membayangkan sosok srigala bertaring tajam yang sangat kelaparan yang telah membunuh kambing itu demi untuk memuaskan rasa laparnya. Tapi ini, yang di hadapannya ini, yang tergolek di tanah berpasir ini, adalah sosok manusia yang bukan hanya dikenalnya, tapi juga sangat dicintai sekaligus dihormatinya, maka dia tidak bisa membayangkan, manusia macam apa yang begitu kejam yang membunuh dengan cara sadis, seolah tidak cukup melihatnya terbunuh, tapi dipuaskan dengan cara mengoyak-ngoyak perutnya, mengeluarkan isi perutnya, bahkan memakan jantungnya.

Hindun binti Utbah. Rasulullah mendengar orang-orang menyebut nama wanita Quraisy itu, yang menjadi pelaku rusaknya jasad Hamzah. Bahkan didengar pula olehnya, wanita itu juga yang telah mengambil jantung Hamzah dan memakannya langsung.

Rupanya dendam atas kematian ayah dan saudaranya dalam Perang Badar telah menyelimuti sisi kemanisaan Hindun binti Utbah, sehingga yang nampak terlihat sebagai manusianya bentuk fisiknya saja. Sejak mendengar kematian ayah dan saudaranya, dia menanam kebencian pada Hamzah bin abdul Muthalib. Kebencian yang terus disirami sehingga tumbuh subur, sampai kemudian dia menemukan sosok Wahsy.

Wahsy seorang budak asal Habasyah terkenal jago lempar tombak. Hindun pernah menyaksikan kemahirannya itu. Saat itu Wahsy berhasil melemparkan tombak melewati lubang sebuah gelang yang diletakkan secara berdiri di kepala seorang budak yang lain. Tak ada sedikit kekhawatiran pada diri Wahsy saat melempar tombak. Kepercayaan dirinya sebesar gunung Uhud.

Maka, tak ragu lagi Hindung memanggil Wahsyi dan memberinya tugas khusus. Membunuh manusia yang paling dibencinya, yang menyebabkan dadanya dipenuhi rasa dendam yang semakin hari semakin membara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun