Mohon tunggu...
Unit Percepatan Pembangunan Papua Dan Papua Barat
Unit Percepatan Pembangunan Papua Dan Papua Barat Mohon Tunggu... -

Unit Percepatan Pembangunan provinsi Papua dan provinsi Papua Barat (UP4B)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kunjungan Pak Bambang Darmono ke Surya Research Education (SURE)

18 Desember 2011   11:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:06 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jum’at, 16 Desember 2011, 12.30-14.00 WIB Acara dimulai dengan makan siang bersama di lantai 4 bersama dengan staff SURE. Kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi beberapa ruangan kelas, bertemu dengan anak-anak pemenang lomba olimpiade tingkat Asia yang memenangkan emas dan perak, bertemu dengan lulusan SMA yang dididik dua tahun jadi guru, bertemu dengan calon mahasiswa tingkat master dan doctoral di luar negeri (ada 100 orang yang akan berangkat di 2012). Prof. Yohanes Surya mengambil anak-anak tingkat SD dan SMP dari kampung-kampung, yang masih tidak menggunakan sandal bahkan baju, untuk dibawa dan diberikan matrikulasi 1 tahun. Dalam tempo dua tahun anak-anak tersebut sudah menguasai semua materi pelajaran SD kelas 1-6. Itu dilakukan karena mengejar waktu, supaya pada saat berikutnya ia bisa mengikuti pelajaran SMP dan sesuai dengan umurnya. Beberapa anak pemenang olimpiade (tingkat SD) menjawab soal matematika yang diberikan oleh Prof. Yohanes dengan cepat dan lancar di whiteboard. Beberapa anak-anak SD ditanyakan ingin jadi apa kelak dewasa nanti, beberapa diantara anak-anak itu menjawab: ingin jadi profesor bidang matematika, profesor di bidang IPA, bekerja di bank (mungkin jadi banker?), dan menjadi dokter. Prof. Yohanes Surya menjadikan sistem pendidikan guru untuk Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat sebagai prototype untuk diterapkan ke semua provinsi di Indonesia untuk mendidik 5 guru dari tiap kabupaten/ kota maka tiap tahun bisa menghasilkan 2.500 guru yang berdedikasi tinggi untuk memajukan pendidikan di daerah asalnya. FYI, ada 800 orang dari Tanah Papua dari berbagai tingkatan sekolah (SD – Universitas) yang menuntut ilmu dan digembleng character buildingnya di Surya Research Education. Bagi yang beragama Kristen dan Katolik, di asrama ada Kelompok Tumbuh Bersama (KTB), saat teduh dan doa pagi.  Bagi yang beragama Islam ada bimbingan rohani dan pembinaan dari Kyai Taufik (NU Jawa Barat). Sehingga mereka kelak bisa memiliki hati yang melayani dan bertekad untuk menjadi guru yang melayani kelak. Kenapa anda ingin jadi guru? Salah satu peserta pendidikan guru menjawab: karena guru adalah pekerjaan yang mulia. Mereka rata-rata menjawab bahwa kondisi pendidikan, fasilitas dan guru sangat kurang di berbagai kampung dan distrik dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Mereka bertekad untuk memajukan pendidikan di daerahnya. Pak Bambang Darmono (Kepala UP4B) dua kali menegaskan dan memberikan pesan bahwa: untuk membangun sebuah bangsa yang hebat maka haruslah dimulai dari pendidikan yang hebat. Ada seorang peserta didik yang menceritakan awalnya ikut pendidikan guru ini karena setelah lulus SMA selama 2 tahun ia menganggur, kemudian ketika melihat adanya kesempatan/ lowongan untuk jadi guru ia ikuti dan lolos tes. Awalnya ia tidak tahu apakah menjadi guru adalah panggilan baginya. Dalam benak dia selama pengalaman ia sekolah di Jayapura, ia tidak memiliki seperti apakah guru yang baik itu. Tetapi setelah mengikuti pendidikan selama satu tahun dan ia melihat sendiri contoh atau teladan dari para guru/ tutornya maka ia sudah mantap untuk menjadi guru yang baik di kampungnya setelah selesai pendidikan gurunya. Kenapa anda ingin jadi dokter? Salah satu peserta didik mengatakan karena ingin membantu saudara-saudaranya di Tanah Papua, karena ia melihat dan merasakan sendiri fasilitas layanan kesehatan di sana sangat memprihatikan. Pak Bambang Darmono menitipkan pesan: kamu setelah berhasil jadi dokter, kalian harus pulang dan mengupayakan peningkatan kesehatan di Tanah Papua. Beliau menyayangkan bahwa ada fasilitas rumah sakit yang hanya berjarak 200 meter dari kantor pemerintahan provinsi terbengkalai tidak ada dokter. Bebeberapa mahasiswa lain menjawab ingin menjadi ahli pertambangan (mining, metalurgy). Mereka menyadari bahwa Tanah Papua sangat kaya dengan mineral dan tambangnya. Itu perlu dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat Tanah Papua.%

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun