Miopia, yang juga dikenal sebagai rabun jauh, adalah masalah penglihatan umum yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Miopia ringan mungkin tidak memerlukan kacamata korektif segera, tetapi jika mata tidak dirawat dengan benar, miopia ringan atau sedang dapat berkembang menjadi miopia tinggi.
Apa itu Miopia?
Miopia terjadi ketika bola mata terlalu panjang, atau kornea (bagian transparan di bagian depan mata) terlalu melengkung, yang menyebabkan cahaya yang masuk ke mata terfokus di depan retina, bukan langsung di retina. Hal ini menyebabkan penglihatan kabur untuk objek yang jauh, sementara penglihatan dekat tetap jelas.
Miopia sering kali dimulai sejak masa kanak-kanak dan dapat memburuk seiring pertumbuhan mata. Umumnya, miopia akan stabil pada usia sekitar 20 tahun, tetapi dalam beberapa kasus, terutama pada miopia tingkat tinggi, masalah penglihatan dapat terus memburuk.
Apa itu Miopia Tinggi?
Miopia tinggi merupakan bentuk miopia yang lebih parah, dengan kesalahan refraksi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan miopia biasa. Biasanya, ketika miopia mencapai lebih dari -6.00 dioptri (D), maka hal tersebut didefinisikan sebagai miopia tinggi. Dioptri (D) adalah satuan yang digunakan untuk mengukur tingkat keparahan masalah penglihatan, dengan nilai negatif menunjukkan miopia.
Pada miopia tinggi, bola mata lebih panjang daripada pada kasus ringan atau sedang, yang menyebabkan cahaya terfokus di depan retina, sehingga penglihatan kabur untuk objek yang jauh. Bahkan dengan kacamata korektif seperti kacamata atau lensa kontak, penglihatan tetap dapat terganggu secara signifikan. Jika tidak diobati atau tidak ditangani, miopia tinggi dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang memengaruhi kesehatan mata.
Apa Penyebab Miopia Tinggi?
Perkembangan miopia tinggi merupakan hasil dari kombinasi berbagai faktor, termasuk pengaruh genetik dan lingkungan. Riwayat keluarga yang menderita miopia merupakan faktor risiko yang signifikan untuk miopia tinggi. Jika salah satu atau kedua orang tua menderita miopia, kemungkinan anak mereka mengalami miopia meningkat. Selain itu, aktivitas kerja jarak dekat yang berkepanjangan, seperti membaca dalam waktu lama, menggunakan telepon pintar, atau menatap layar komputer, dapat berkontribusi terhadap perkembangan dan progresi miopia. Miopia tinggi biasanya dimulai pada masa kanak-kanak, dan seiring pertumbuhan anak, bola mata dapat terus memanjang, yang menyebabkan miopia semakin parah. Dalam kebanyakan kasus, miopia tinggi stabil selama masa remaja atau sekitar usia 20 tahun.
Gejala Miopia Tinggi
Gejala utama miopia tinggi adalah penglihatan kabur saat melihat jarak jauh. Namun, penderita miopia tinggi juga dapat mengalami gejala lain dan potensi komplikasi mata, termasuk:
- Penglihatan Jauh Kabur:Â Orang dengan miopia tinggi mungkin masih kesulitan melihat objek yang jauh dengan jelas, bahkan saat mengenakan kacamata korektif atau lensa kontak. Hal ini dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari seperti mengemudi, menonton televisi, atau membaca rambu-rambu yang jauh.
- Perubahan Resep yang Sering Terjadi:Â Penderita miopia tinggi sering kali mendapati bahwa resep kacamata atau lensa kontak mereka perlu sering disesuaikan. Ini bisa jadi merupakan tanda bahwa miopia sedang berkembang.
- Kelelahan Mata dan Sakit Kepala:Â Akibat upaya terus-menerus untuk fokus pada objek yang jauh, penderita miopia tinggi dapat mengalami ketegangan mata atau sakit kepala. Ketidaknyamanan ini dapat mengganggu waktu membaca atau menggunakan perangkat elektronik dalam waktu lama.
- Meningkatnya Risiko Penyakit Mata:Â Mereka yang memiliki miopia tinggi berisiko lebih tinggi terkena kondisi mata yang parah, seperti ablasi retina, glaukoma, katarak, dan degenerasi makula.