Mohon tunggu...
Untung Dwiharjo
Untung Dwiharjo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tinggal di Surabaya

Lulusan Jurusan Sosiologi Fisip Unair. Pernah bekerja sebagai wartawan dan peneliti pada lembaga Nirlaba nasional yang berbasis di Surabaya. Pernah meraih juara pada lomab LKTI dan beberapa kali tulisannya mampir di bebrapa media seperti Jawa Pos, Surya, harian Bhirawa dan detik.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Desa Go Digital Masa Depan Ekonomi Pedesaan

19 November 2021   14:05 Diperbarui: 19 November 2021   14:15 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dengan membuat website maka warga masyarakat dapat melihat pembangunan di desa mereka. Juga laporan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintahan desa. Sehingga laporan keuangan dan program pembangunan desa dapat dilihat, dinilai dan dimonitor oleh warga  desa dari website tersebut.

Oleh karena itu di awal program  Desa Go Digital diperlukan pelatihan menjadi jurnalis web desa dan cara pengelolaanya. Baru kemudian disusul dengan pelatihan membuat konten kreator  menjadi seorang YouTuber setelah pembuatan website desa  sudah stabil atau konsisten.

Bisa juga kalau memang memungkinkan antara membangun website desa dan membuat konten  YouTuber desa berjalan bersamaan. Hal demikian kalau kita memakai istilah Nasikun (1983) tentang  strategi pembangunan desa berparadigma ganda. Sehingga keduanya bisa dilakukan secara beriringan yaitu antara membuat website desa dan menjadi  kampung YouTuber.

Namun demikian apabila dialkukan bersama maka diperlukan kesiapan SDM para pemuda desa yang kreatif dan jaringan internet yang stabil dan merata. Serta pendampingan dari instruktur yang berkompeten tentang dunia internet , wesite dan konten YouTube.     

***

Tidak dipungkiri bahwa Desa Go Digital agar bisa masif diseluruh desa di Indonesia  maka dibutuhkan jaringan internet yang merata. Hal tersebut memang menjadi tantangan tersendiri. 

Karena berdasarkan informasi dari masyarakat  desa  dalam  forum diskusi  daring yang membahas Desa  Go Digital mengatakan bahwa  fasilitas internet di pedesaan belumlah merata. Terutama daerah pedesaan yang terpencil dan terisolir dimana mereka harus naik ke bukit untuk  mendapatkan jaringan internet , atau harus mencari lokasi-lokasi tertentu  untuk mendapatkan  akses  internet.

Karena itu guna  pemerataan program Desa Go Digital untuk  menjadi program  pengentasan kemiskinan  di pedesaan maka jaringan internet di pedesaan perlu dimasifkan  di Indonesia.  Mungkin dengan dana desa bisa dialokasikan untuk pemeratan program Internet masuk desa.

Sehingga  seluruh warga masyarakat bisa mengakses internet secara lebih luas dan dapat ikut berpatisispasi dalam program Desa Go Digital dengan cara menuliskan program kemajuan pembangunan di desanya  atau membuat konten YouTube bagi generasi mudanya yang kreatif.

Memang kalau dulu lahan pertanian di pedesaan menjadi tumpuan hidup warga, maka di zaman  serba internet ini maka sekarang salah lahan tanpa batas yang dimiliki oleh warga desa untuk  menjadi sumber penghasilan adalah  berpartisipasi dalam  program Desa Go Digital dengan menjadi  konten kreator dalam website desa  dengan menjadi jurnalis  atau menjadi  YouTuber  di desa  Digital.  

Maka dengan adanya Desa  Go Digital  ke depan bisa menjadi salah satu jenis  desa wisata yang ada di desa, selain keunikan desa  seperti wisata religi atau keunikan  lahan pertanian dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun