Kelompok UNNES GIAT 12 Desa Ngargosari melaksanakan sosialisasi pembuatan lilin aromaterapi dari limbah ampas kopi pada hari Jum'at (25/07) dengan melibatkan ibu-ibu PKK Desa Ngargosari. Kegiatan ini berangkat dari potensi kopi sebagai komoditas unggulan desa, namun limbah ampas kopi hasil penyeduhan masih belum dimanfaatkan secara optimal. Jika dibuang sembarangan ampas kopi dapat mencemari lingkungan karena kandungan organiknya memicu pertumbuhan mikroorganisme pembusuk yang menimbulkan bau tidak sedap serta menurunkan kualitas tanah dan air, oleh karena itu mahasiswa UNNES GIAT 12 Desa Ngargosari membuat inovasi baru dari limbah ampas kopi menjadi lilin aromaterapi.
Lilin aromaterapi berbahan alami tentu lebih baik dibandingkan pengharum berbahan sintetik karena dapat mengganggu kesehatan yang menghirupnya. Sosialisasi dan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari limbah ampas kopi yang dilaksanakan di Balai Desa Ngargosari. Materi sosialisasi disampaikan oleh Kailla Fajri Iswandary sebagai perwakilan dari kelompok UNNES GIAT 12 Desa Ngargosari. Sosialisasi yang disampaikan meliputi inovasi pemanfaatan limbah ampas kopi, tujuan, serta prosedur pembuatan lilin aromaterapi dari limbah ampas kopi.
Aduk campuran tersebut hingga tercampur rata dan pastikan tidak ada ampas kopi yang masih menggumpal. Setelah memastikan larutan parafin dan ampas kopi tidak ada yang menggumpal, masukkan larutan lilin kedalam gelas yang didalamnya telah diberi sumbu dan diamkan selama kurang lebih semalaman agar lilin mengeras dengan sempurna. Dalam proses pelatihan ini peserta dilatih untuk membuat blilin aromaterapi secara langsung yang dipandu oleh mahasiswa UNNES GIAT 12 Desa Ngargosari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI