Mohon tunggu...
Universitas Ahmad Dahlan
Universitas Ahmad Dahlan Mohon Tunggu... Lainnya - Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

UAD Kembali Tambah Tiga Guru Besar

25 Mei 2024   17:46 Diperbarui: 25 Mei 2024   18:00 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengukuhan Guru Besar Universitas Ahmad Dahlan (Foto: Humas dan Protokol UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar Sidang Terbuka Senat dalam rangka Pengukuhan Guru Besar pada Sabtu, 25 Mei 2024 di Ruang Amphitarium Gedung Utama Kampus IV UAD. Dalam acara tersebut tiga dosen dikukuhkan sebagai guru besar yaitu Prof. Dra. Hj. Alif Mu'arifah, S.Psi., M.Si., Ph.D. (Bidang Ilmu Psikologi), Prof. Dr. Suyatno, S.Pd.I., M.Pd.I. (Bidang Ilmu Manajemen Berbasis Sekolah), dan Prof. Dr. Fithriatus Shalihah, S.H., M.H. (Bidang Ilmu Hukum Perdata dan Bisnis).

Sidang dibuka secara resmi oleh Ketua Senat UAD Prof. Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T. Selanjutnya, dibacakan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) tentang Kenaikan Jabatan Guru Besar oleh Dr. Farid Setiawan, S.Pd., M.Pd.I. selaku Kabid Seleksi dan Pengembangan Karier Biro Sumber Daya Manusia (BSDM) UAD. Sementara prosesi pengukuhan Guru Besar dilakukan oleh Ketua Senat didampingi Rektor UAD.

Prof. Setyabudi Indartono, M.M., Ph.D. selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam sambutannya berharap bahwa dilantiknya tiga Guru Besar UAD ini dapat menjadi angin segar dalam menghadapi kompleksitas masalah dalam berbagai bidang. Ia turut mengungkapkan ucapan selamat dan harapannya bagi UAD. "Semoga pengukuhan ini semakin menguatkan Universitas Ahmad Dahlan sebagai universitas unggul baik di tingkat nasional maupun internasional," tuturnya.

Masing-masing Guru Besar kemudian menyampaikan pidato pengukuhannya sesuai dengan bidang yang ditekuni. Prof. Alif Mu'arifah mengangkat judul "Pengasuhan dan Attachment Ibu-Anak: Perjalanan Panjang Membangun Kualitas Kepribadian Menuju Indonesia Emas". Lalu, Prof. Suyatno mengusung judul "Gen Z dan Transformasi Pendidikan Guru di Indonesia". Sedangkan Prof. Fithriatus Shalihah mengangkat judul "Potret Dinamika Hukum Ketenagakerjaan Indonesia".

Dalam sambutannya, Ketua Senat UAD menuturkan bahwa ditambahnya Guru Besar ini diharapkan dapat memberikan dampak dan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat. "Tentu kita berharap dukungan dari bapak ibu terus-menerus agar capaian yang diperoleh beliau bertiga dan yang lainnya tetap sustain, tetap berkelanjutan untuk kemanfaatan yang lebih luas bagi masyarakat," tuturnya.

Selanjutnya, Rektor UAD Prof. Dr. Muchlas, M.T. mengungkapkan ucapan selamat kepada para Guru Besar sekaligus menyampaikan laporan terkait dengan jumlah Guru Besar di UAD. Saat ini, UAD masuk sebagai 3 besar Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang memiliki Guru Besar terbanyak di DIY dengan total sebanyak 41 Guru Besar. Selanjutnya, UAD saat ini memiliki sebanyak 91 Lektor Kepala, 2 sedang menunggu SK Guru Besar, dan 62 memasuki masa inkubasi dalam Program Percepatan Guru Besar.


"Mudah-mudahan sesuai dengan harapan Ketua Badan Pembina Harian (BPH), kita bisa mencapai target di akhir tahun 2027 Guru Besar UAD sudah mencapai 20% dari jumlah dosen tetap kami. Mudah-mudahan apa yang kita capai pada hari ini, ada Prof. Alif, Prof. Suyatno, dan Prof. Fithriatus Shalihah menjadi amunisi baru di dalam proses atau model akselerasi Guru Besar yang kami jalankan. Mudah-mudahan ke-62 orang ini, paling tidak separuhnya di tahun ini bisa menghasilkan SK Guru Besar," jelasnya.

Muchlas menambahkan harapannya bagi para Guru Besar yang telah dikukuhkan untuk dapat terus menjaga marwah keilmuan, marwah akademik, dan marwah persyarikatan. Selain itu, diharapkan pula para Guru Besar ini dapat terus mengembangkan riset-riset yang telah dilakukan sehingga dapat menghasilkan karya-karya akademik yang spektakuler.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. Noor Rochman Hajam selaku Dewan Pakar Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam sambutannya mengatakan bahwa menjadi Guru Besar merupakan tugas mulia nan berat. Menurutnya, Guru Besar merupakan role model sehingga perlu menanamkan nilai-nilai kemuhammadiyahan dalam berpikir, bersikap dan berperilaku.

Acara ini dihadiri oleh Prof. Dr. Widodo Muktiyo selaku Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia,  Hakim Agung Dr. Sugeng Santoso, S.H., M.H., jajaran BPH UAD, jajaran Wakil Rektor UAD, Kepala Unit Kerja di lingkungan UAD, Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan UAD, serta Ketua dan Sekretaris Prodi di lingkungan UAD. Turut hadir pula dalam acara ini para pimpinan Perguruan Tinggi dan PTMA se-DIY, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah DIY, serta Organisasi Otonom di tingkat PP Muhammadiyah. (Lid)

uad.ac.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun