Mohon tunggu...
Herlin Variani
Herlin Variani Mohon Tunggu... Guru - Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengelola Tantrum

5 November 2020   23:38 Diperbarui: 6 November 2020   16:31 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tantrum kerap terjadi pada anak berusia 1-4 tahun. Namun, kadang kala hal ini juga terjadi pada orang dewasa.

Tantrum sebenarnya bukan penyakit mengerikan. Ia merupakan wujud dari ketidakmampuan buah hati dalam mengekspresikan pesan yang ingin disampaikan dengan baik dan benar. 

Jika ini dibiarkan terjadi terus-menerus, akan berdampak buruk pada perkembangan ananda.
Ia bisa saja tumbuh kembang menjadi pribadi yang temperamental. Emosi tidak stabil. Dikendalikan oleh kemarahan yang tak berujung.

Tapi, Ayah Bunda jangan panik dulu. Mari kita kupas cara bijak dalam menghadapi buah hati dengan kondisi tantrum.

Pertama, Tetap tenang
Penulis pernah menghadapi kejadian seperti ini. Tiba-tiba saja keponakan laki-laki yang masih berusia taman kanak-kanak muncul dengan kemarahan yang tidak terkendali. Disertai tangisan yang memilukan pula.

Penulis tak lantas marah. Menghampiri dan memeluknya. Memberikan kesempatan padanya untuk menangis sampai ia tenang.

Hal yang sama terjadi ketika penulis berprofesi sebagai seorang guru PAUD. Menyaksikan seorang siswa sedang mengumbar kemarahannya. Hal yang sama penulis lakukan. Mendekap dan menenangkan ananda. Tak jarang tangan mungilnya itu melayangkan pukulan.

Namun, pukulan tersebut diraih dengan penuh kelembutan. Sembari mengendalikan rasa yang juga menyesak di dada. Agar rasa tak nyaman yang kadang hadir, tak muncul dan menjelma menjadi kemarahan yang tak mendidik terhadap mereka.

Reaksi yang diperoleh luar biasa. Letupan emosi si kecil mulai mereda. Tangisan pun perlahan berhenti. Ia pun bisa diajak bicara dengan kepala dingin.

Menurut penulis, kita harus tenang dalam menghadapi anak dengan gejala tantrum. Lalu mencoba menenangkan si kecil dengan penuh cinta dan kasih sayang. 

Tapi, tetap dengan cara yang mendidik dan diridhai Allah. Bukan dengan jalan instan, yakni memberikan apa pun yang ia suka walaupun hal itu akan berdampak kurang baik padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun