Satu per satu anak sebayamu naik ke atas panggung kehormatan. Namun kau masih saja asyik menikmati kue sembari bercengkerama dengan sejumlah mainan.
Aku melirik lekat namun kau masih saja tak melihat. Matamu terus menatap mainan dihadapmu. Kaupun terlampau menikmati kue buatanku. Dan hampir tak peduli lagi dengan nasib goresan crayon warna biru. Rupanya kue buatan ibu telah berhasil mencuri hatimu.
Niek~
Jogjakarta, 4 Juli 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!