Mohon tunggu...
Unggul Sagena
Unggul Sagena Mohon Tunggu... Konsultan - blogger | educator | traveler | reviewer |

Asia Pacific Region Internet Governance Forum Fellow 2021. Pengulas Produk Berdasarkan Pengalaman. Pegiat Literasi Digital dan Penyuka Jalan-Jalan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bahaya Google dan Internet untuk Anak SD

12 Desember 2013   12:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:01 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika mencari artikel dan gambar dengan keyword "Anak SD", saya terhenyak. Satu halaman pertama yang muncul adalah hasil pencarian yang sangat sangat berbahaya. Anda bisa lihat (dan bisa coba) screenshot yang saya tampilkan ini berita tentang "anak SD" didominasi (dan pada halaman pertama, bahkan SEMUANYA) adalah berita negatif.

Okelah, memang, keadaan konten kita makin parah. Ketika mengetik "ABG" "SMP" dan "SMA" mungkin kita bisa menebak akan memperoleh hasil pencarian seperti apa. Ya, konten negatif.  Dan ini lebih parah, bahkan "anak SD" pun penuh konten tercela, yang isinya sebenarnya diproduksi oleh kita, orang-orang "dewasa". Masih bersyukur, ketika di-view dalam pencarian gambar (image), masih gambar anak-anak SD yang "sopan" yang ceria dan tertawa. Gambar masih menunjukkan hal yang "normal".

138682491645871178
138682491645871178
Bayangkan, jika anak Anda diberikan fasilitas internet dan Anda sebagai kakak atau orangtua dengan santainya menolak ketika adik Anda yang SD menanyakan sesuatu hal, dan menyarankan mereka "cari aja di google" tentu banyak konten sampah yang mereka temukan. Apalagi, anak-anak akan cenderung mencari dunianya. Di online, mereka pun mencari dunianya sendiri. Dunia anak. Dunia remaja. SD SMP hingga SMA. Apa langkah yang perlu kita lakukan? Melakukan blocking? hmm.. apa iya, Anda bisa memblok semuanya, dan ada kata-kata lolos yang bukan masuk ke kata-kata yang diblokir oleh aplikasi blokir yang Anda pasang seperti DNS Nawala? Ada salah satu cara, seperti yang pernah dikampanyekan oleh salah seorang blogger yaitu PakDe Cholik dengan "Cerita ABG" nya agar konten-konten yang muncul adalah yang positif. Dengan menulis blog mengenai dan ada kata-kata tersebut pada judul. Sehingga, diharapkan hasil pencarian mesin pencari, terutama Google mendapatkan kalimat itu pada blog kita yang isinya positif. Alhamdulillah, 238 blogger berpartisipasi. Walau ini mungkin langkah kecil tapi kalau konsisten Insya Allah hasilnya berguna. Jadi, mulai produksi konten positif, dan hindari anak, khususnya umur 3-12 tahun mengakses internet. Karena sebenarnya usia anak 3-5 tahun, 6-8 tahun, dan 9-12 tahun masih BELUM BOLEH mengakses internet. Via gadget, untuk instalasi program orang tua yang membantu. Untuk bermain di tablet, orangtua menemani. Banyak sekali aplikasi walaupun bentuknya permainan, tapi kontennya mengarah seksualitas dan pornografi. Inilah mengapa modul-modul pembelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk anak ditekankan kepada aktivitas mengenali, membedakan perangkat digital. Belum sampai ke mengakses internet. Jadi, jangan biarkan anak-anak dibawah 12 tahun terjerat jebakan internet, menggunakan internet melalui browsing karena belum pantas untuk mereka. Sosial media belum untuk mereka, instalasi program pun tidak.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun