TJ3Sat, satelit nano pertama oprekan sekelompok pelajar SMA, mulai mengorbit Bumi bersama 28 satelit nano lain. Wahana mungil ini menumpang penerbangan roket militer AS, Minotaur 1 (19/11) yang membawa muatan utama Air Force's Space Test Program Satellite-3. Satelit-satelit nano berbentuk kubus seukuran telapak tangan dan masih bertujuan eksperimen. Bentuk kubus bukan hendak berlagak seni, melainkan bagian dari ciri modul proyek elektronik terbuka (open source) yang populer sekarang seperti Rasppbery Pi, Arduino, atau komputer mini lain. Situs astronomi Space.Com adalah pemilik satu dari 29 satelit nano dalam bagasi Minotaur 1. NASA pun menitipkan satelit telepon nano mereka yang bekerja dengan sistem operasi Android buatan Google. TJ3Sat dirakit oleh tim yang terdiri atas 50 pelajar Thomas Jefferson High School for Science and Technology di Alexandria, Virginia, AS, selama tujuh tahun. Mereka dibantu oleh beberapa sukarelawan dari Orbital Sciences. Orbital Sciences adalah sponsor proyek ini. Biaya rancang-bangun komponen satelit nano mereka sekitar USD1.000 (sekitar Rp12.000.000 dengan aturan Rp12.000/dollar AS). Berbobot satu kilogram, TJ3Sat dirancang untuk percobaan telemetri (pengiriman data jarak-jauh) dan siaran radio. Para pelajar di Bumi mengirim pesan pendek ke TJ3Sat. Pesan itu diterjemahkan ke suara, kemudian disiarkan dalam gelombang radio 437.32 MHz +/- 0.013 ke Bumi dalam beberapa bahasa. [caption id="" align="alignnone" width="556" caption="TJ3Sat"][/caption] Tim pengembang TJ3Sat sudah menyiapkan panduan untuk ikut bereksperimen dengan satelit nano TJ3Sat, terutama bagi pelajar SMA di seluruh dunia yang tertarik untuk bermain-main dengan satelit. Pengalaman oprek satelit baru terjangkau kalangan amatir dalam dua dasawarsa terakhir. Satu dasawarsa yang lalu, teknologi satelit sudah bisa diakses oleh mahasiswa. Mulai tahun ini, satelit mulai menjadi bahan oprekan pelajar SMA. Bertenaga panel surya, TJ3Sat akan mengorbit Bumi selama dua tahun. Pada akhir masa tugas, TJ3Sat dirancang untuk melorot ke atmosfir dan ludes terbakar di langit. Pada detik-detik terbakar, TJ3Sat akan menyiarkan pesan penghabisan ke dunia: "Saya meleleh".
