Mohon tunggu...
Nurhasanah Munir
Nurhasanah Munir Mohon Tunggu... Taruna

I'm a dreamer and wisdom seeker// Ailurophile// write to contemplate

Selanjutnya

Tutup

Financial

Nikah Khidmat, Biaya Hemat, Mental Sehat

26 April 2025   11:06 Diperbarui: 26 April 2025   11:06 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IlustrasI: Marriage and Money (www.linkedin.com/kim butler)

Pernikahan ideal bagi seorang perempuan adalah sebuah pernikahan yang dibangun dari keyakinan dua orang untuk menjalaninya seumur hidup hingga maut memisahkan. Untuk mengarungi sebuah rumah tangga, alangkah baiknya jika masing-masing calon pasangan untuk mempersiapkan baik secara lahir maupun batin. Mempersiapkan secara lahir, artinya kedua calon pasangan telah memiliki kesehatan jasmani dan berpikiran matang untuk menjalani kehidupan yang baru, sedangkan persiapan batin yaitu calon kedua pasangan sudah memiliki mental yang memadai untuk menghadapi fase baru dalam kehidupannya bersama orang yang sama dan dalam waktu yang lama.

Persiapan lahir dan batin bukan hanya yang menempel pada diri kita, namun juga apa yang kita siapkan dari sesuatu di luar diri kita, misalnya saja kesiapan mental tentang kemampuan finansial calon kedua pasangan yang hendak menikah. Dalam ajaran agama apapun, khususnya Islam, suatu pernikahan dilaksanakan harus sesuai dengan kemampuan. Yang paling penting adalah syarat dan rukunnya terpenuhi, bukan resepsi yang megah, undangan yang banyak, dan hidangan yang beragam sampai cenderung berlaku berlebihan.

Bagi saya pribadi, hal yang paling penting dalam pernikahan adalah pernikahan yang khidmat, mendapat doa restu dari kedua orangtua, keluarga, serta kerabat. Berapa banyak pernikahan yang menelan biaya mahal, namun berujung pada beban hutang, demi gengsi, dan lupa menata hidup setelah resepsi berakhir. Calon kedua pasangan sebaiknya juga membicarakan perencanaan keuangan sebelum mengambil keputusan untuk melaksanakan pernikahan, hal ini mengisyaratkan bahwa kedua calon telah siap juga untuk "berbagi informasi sensitif'' sebagai bagian dari konsekuensi dalam hubungan mereka.

Inti dari pernikahan agar langgeng adalah komunikasi yang baik antara dua arah, bekerja sama, serta memupuk rasa saling menghormati dan menghargai antara satu sama lain. "In this economy" bukanlah satu-satunya poin penting untuk memulai sebuah pernikahan, akan tetapi "in this mental stage", "in this family matter", serta "in this' yang lainnya juga berperan untuk melengkapi "in this economy" tersebut.  

Setiap calon pasangan yang ingin menikah memiliki tanggung jawab untuk melek literasi keuangan keluarga, pos-pos pembayaran kebutuhan rumah tangga apa saja yang harus diketahui agar semua bisa terpenuhi sesuai dengan kemampuan finansial yang ada. Titik awal komunikasi yang baik dan terbuka akan lebih memudahkan bagi kedua calon pasangan untuk merencanakan pernikahan dengan baik. 

Pada masa sekarang konsep-konsep pernikahan memiliki banyak pilihan, jangan sampai melangsungkan pernikahan tapi malah menggembosi keuangan, hal tersebut tentu menuntun kita pada beban yang seharusnya kita selesaikan pada saat "wedding" selesai, bukan malah kita masih stres untuk memikirkan biaya-biaya lain yang tidak terduga. Upacara dan resepsi pernikahan usai, saatnya bersiap untuk menjalani kehidupan yang sesungguhnya. banyak sekali calon pasangan bahkan keluarga besar yang terpaku pada resepsi yang berlangsung hanya sehari, tapi justru melupakan kehidupan setelah resepsi selesai. Jangan ya dek ya... ! :) 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun