Mohon tunggu...
UMU NISARISTIANA
UMU NISARISTIANA Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

umunisaristiana26@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love

Empat Pengorbanan Suami yang Sering Diremehkan oleh Istri

27 Agustus 2021   19:10 Diperbarui: 27 Agustus 2021   19:20 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Sudah banyak artikel yang membahas mengenai pengorbanan istri, tapi masih sedikit artikel yang membahas mengenai pengorbanan suami. Disini saya mau memberikan empat hasil refleksi saya mengenai pengorbanan suami:

  1. Bekerja mencari nafkah halal. Suami saya bekerja sebagai rukti jenazah, sejak ada Covid-19 jam kerja suami saya 24 jam. Kapanpun panggilan merukti harus segera berangkat, beberapa kali di telpon pada jam 21:00 atau jam 04:00 masih waktu istirahat. Belum lagi, saat puncak Covid-19 suami saya memandikan lebih dari 10 jenazah dalam 7 jam kerja. Saya sering ikut suami merukti jenazah saat panggilan rukti diluar jam kerja, saya melihat suami saya harus pakai APD berlapis dan saat APD dilepas kaos suami saya basah kuyup karena terlalu panas. Belum lagi suami saya harus mandi berkali-kali, agar saya aman. Bagi saya ini pengorbanan luar biasa dari suami, apalagi pekerjaan suami saya halal dan manfaat. Bagi para istri, mulailah memberikan suami apresiasi dan ucapan terima kasih atas pengorbanan suami dalam mencari nafkah yang halal bagi keluarga.
  2. Menerima berbagai persoalan dan konflik di tempat kerja. Status suami saya adalah tenaga harian lepas, seringkali upah yang dibayarkan ditunda berhari-hari sampai satu minggu sebab kesalahan absensi teman kerja atau pihak SDM. Belum lagi, sebab keterbatasan tenaga pegawai jadi harus double job tanpa ada tambahan upah. Persoalan ini harus dihadapi oleh suami saya ditempat kerja, dan beberapa kali saya juga membebani suami dengan keluhan kecil seperti sepatu ditaruh sembarangan atau lupa tidak mencabut carger dari stop kontak. Bisa dibayangkan bagaimana penuhnya pikiran suami. Bagi para istri, selain jangan membebani suami dengan tuntutan memberatkan selalu beri motivasi agar suami tetap ikhlas dan meningkatkan performanya di tempat kerja.
  3. Menerima ketika istri meolak melayani. Saya pernah menolak melayani suami sebab sedang tidak mood. Meskipun demikian, suami saya tidak mempermasalahkan hal tersebut, ia menerima keputusan saya dengan lapang dada. Bahkan ia berupaya menaikkan mood saya dengan membelikan makanan ringan. Meskipun demikian, sebaiknya para istri tidak menolak keinginan suami sebab memenuhi hajat suami dapat meningkatkan kesehatan, kestabilan mental dan performa kerjanya.
  4. Menjadi penengah antara istri dan keluarganya. Beradaptasi dengan kultur baru membuat saya kesulitan. Membayangkan tidak mampu menempatkan diri dengan baik membuat saya merasakan cemas dan takut yang mempengaruhi kondisi psikologis saya. Sehingga pernah saya menolak untuk berkunjung terlebih dahulu, meskipun demikian suami menghargai keputusan saya.

Itulah empat hal yang perlu disadari istri mengenai pengorbanan suami. Besar-kecilnya pengorbanan suami adalah bentuk cinta-kasihnya kepada keluarga. Ia sedang berjuang menjadi lelaki yang bertanggung jawab bagi keluarga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun