Konsep ini tentu lebih fresh dan belum pernah dilakukan sebelumnya. Di tahun-tahun lalu, para mahasiswa secara langsung mengenalkan organisasinya dengan cara orasi saja.
Dan menurut evaluasi Hamzah dan tim Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni (DKA), ternyata konsep tersebut kurang menarik perhatian mahasiswa baru.
"Jadi kita bikin semacam ini dan Alhamdulillah antusias mereka luar biasa karena pengenalan organisasi di Umsida dikemas melalui cerita," jelasnya.
Di akhir penampilan semua organisasi, sang raja menyampaikan pesan bahwa jika para talenta-talenta rakyatnya bersatu, maka kerajaan ini akan menjadi besar.
"Cerita tersebut nanti diimplementasikan di Umsida. Apabila organisasi ini diminati oleh banyak mahasiswa, maka mereka akan besar dan menjadi rumah prestasi mahasiswa," kata Hamzah.
Dalam merencanakan ide ini, Hamzah menggandeng tim inagurasi dan pembina UKM teater Gedhek Umsida, Joko Susilo SHum MHum.
Setelah konsep dan naskah berhasil disusun, ia dan tim berkolaborasi dengan para mahasiswa itu mencari talenta-talenta yang cocok.
"Talenta ini dibina oleh pembina tim teater selam sekitar 3 minggu hingga kami tampil di depan Maba," tuturnya.
Walaupun begitu, tetap ada beberapa tantangan yang dialami oleh Hamzah dan tim. Ia mengungkapkan bahwa karena ide baru ini, ia harus lebih sering memotivasi dan memberi arahan agar komunikasi terus terjaga.
Sinergi Organisasi Umsida Ciptakan Drama
Presiden Mahasiswa Umsida, Banna Nidham Ulhaq, yang berperan menjadi raja dalam drama ini menceritakan bahwa di kerajaan yang terdapat raja, dayang, prajurit, dan punakawan atau abdi dalam sang raja.Â