Melalui pendampingan ini, opak samiler kini memiliki ukuran dan bentuk yang seragam karena diproses menggunakan alat pemotong semi-otomatis dengan pengaturan ukuran.Â
Selain itu, pengemasan juga masih menggunakan cara manual dengan kemasan sederhana yang belum siap saji.
Setelah mendapat hibah Abdimas ini, pengemasan dilakukan menggunakan alat sealer otomatis yang dilengkapi label UMKM yang membuat samiler ini lebih dikenal, serta tersedia dalam berbagai varian rasa seperti original, pedas, dan keju.
Adapun proses penirisan minyak setelah penggorengan juga diperbaiki menggunakan alat khusus untuk mengurangi kadar minyak pada opak samiler.Â
Dengan begitu, produk menjadi lebih tahan lama, renyah, dan tidak mudah melempem.Â
"Semoga pendampingan peningkatan produksi ini bisa meningkatkan mitra dapat meningkatkan output produksi, kualitas produk yang lebih baik, dan pemasaran lebih luas," terangnya.
Dengan begitu, kata Indah, para pelaku UMKM bisa lebih produktif dan bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Tantangan dan Harapan Kegiatan Abdimas
Dr Vera Firdaus SPsi MM yang menjadi anggota tim Abdimas ini menyampaikan beberapa catatan agar output abdimas ini bisa maksimal.
Menurutnya, diperlukan motivasi usaha yang konsisten agar para mitra ini tidak kehilangan pelanggan tetap.
"Salah caranya yaitu dengan memperbanyak relasi dagang sehingga memungkinkan konsistensi perputaran ekonomi usaha, dan produksi dapat dilakukan secara kontinyu," tutur Dr Vera.
Jika produksi dapat berlangsung kontinyu dengan target penjualan yang lebih tinggi, katanya, tentu utilitas permesinan yang digunakan juga meningkat.Â