Salah satu tim Pengabdian Kemitraan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (PKM Umsida) beserta mahasiswanya melakukan pendampingan optimasi produksi opak samiler.
Lihat juga: Dosen Umsida Dampingi UMKM Ikan Desa Rangkah Kidul yang Masih Terdampak Covid 19
Pendampingan tersebut berupa pemberian mesin pengolahan opak samiler yang didanai oleh Kemdiktisaintek 2025 dalam program pengabdian masyarakat (Abdimas). Pendampingan ini dilakukan di salah satu mitra Abdimas yang merupakan UMKM opak samiler di Dusun Betro, Desa Wonosunyo, Pasuruan.
Abdimas ini telah dimulai sejak Juni dan berakhir pada November 2025 mendatang dan melibatkan 8 mitra UMKM opak samiler.
PKM dilakukan oleh 3 dosen Umsida dan 2 mahasiswa yang diketuai oleh, Indah Apriliana Sari ST MT.
Ia mengatakan bahwa ada tiga mesin yang diberikan kepada pelaku UMKM yakni mesin parut, spinner, dan sealer dengan kapasitas yang lebih besar dari yang dimiliki mitra sebelumnya.
Pendampingan tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan produktivitas dan menjangkau target pasar yang lebih luas.Â
"Mesin tersebut akan memudahkan pekerjaan pelaku usaha, agar dapat berproduksi lebih banyak, cepat, dan berkualitas, terlebih produk tersebut akan dipasarkan ke toko oleh-oleh yang ketat akan standar kualitas dan juga kuantitasnya," terang Indah.
Opak Samiler Sebelum dan Sesudah Pendampingan
Sebelumnya, tambahnya, proses produksi opak samiler masih menggunakan cara manual, terutama pada proses pemotongan dan pengemasan, sehingga opak samiler yang digunakan mempunyai bentuk dan ukuran yang tidak seragam.Â
"Hal tersebut membutuhkan waktu lebih lama dan membuat produktivitas kurang maksimal," ungkap dosen Prodi Teknik Industri itu.