Sementara zakat yang kita keluarkan sebagai usaha untuk mensucikan harta dari hak-hak para delapan asnaf (QS. At-Taubah ayat 60) yang dititipkan oleh Allah lewat rizki yang kita terima sebagaimana disampaikan dalam QS. At-Taubah ayat 103:
Artinya: Ambillah zakat dari harta mereka (guna) mensucikan dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Dan khusus untuk zakat fitrah sebagai pembuka jalan bagi setiap mukmin yang melaksanakan ibadah dibulan Ramadhan agar diterima oleh Allah Swt, sebagaimana sabda Rasulullah saw: "bulan Ramadhan ibadahnya menggantung di antara langit dan bumi dan tidak sampai kepada Allah Swt hingga dikeluarkannya zakat fitrah" (HR. Bukhari).
5. Tidak Sombong
Kelima, Bulan Ramadhan telah melatih kita membersihkan hati kita dari penyakit sombong, gibah, atau membicarakan keburukan orang lain, hasad, namimah dan fitnah, dan sumpah palsu.
Kesemuanya penyakit hati tersebut berawal dari sikap ujub dan sombong.Â
Dan hal ini senantiasa dibersihkan agar ibadah puasa kita tidak sia-sia dihadapan Allah Swt. Sebagaimana tertuang di dalam QS. Al-Hujurat ayat 12
Artinya: Â Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.Â
Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.
 Dan dari kebersihan hati inilah Ramadhan telah mengajarkan kepada kita tentang cara menyambung tali silaturrahim.
Karena dengan cara inilah, Allah SWT tidak akan memutuskan Rahmat-Nya yang telah diberikan kepada kita sebelumnya, (sabda Rasulullah: "Rahmat Allah tidak akan turun kepada kaum yang padanya terdapat orang yang memutuskan tali silaturahmi" -HR. Muslim).
Lihat juga: Idul Fitri Juga Disebut Sebaga Hari Kemenangan, Apa Artinya?